BANTENGATE.ID, PANDEGLANG:–Sekitar 300 hektar pesawahan di tiga desa di wilayah Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Banten, terendam air sejak tiga hari lalu seiring dengan hujan turun terus menerus. Ketiga desa yang terendam banjir itu; desa Idaman, Sukasaba dan Babakan.
Akibat curah hujan yang tinggi dan kurang berfungsinya drainase, juga mengakibatkan ratusan rumah warga di wilayah tersebut terendam air setinggi 30 – 50 cm. Hingga sore tadi, Sabtu (5/12), hujan deras masih turun.
Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Iping, yang didampingi Koordinator PPL Kecamatan Patia, Bambang Sugiharto, menjelaskan, areal sawah yang terendam banjir itu mencapai 307 hektar di 7 desa. Diantaranya desa Cimoyan 150 ha, Idaman 70 ha, Surianeun 45 ha, Babakankeusik 25 ha, Rahayu 7 ha, serta Ciawi dan Patia masing-masing 5 ha.
“Data itu kami peroleh dari hasil investigasi Muspika Patia bersama tim Tagana, KSB, perangkat desa dan PPL Pertanian”, tutur Iping, kepada awak media di kantornya, Jumat (4/12).
Menurut Iping, ratusan hektar tanaman padi yang terendam banjir itu baru berusia antara 12 hingga 45 hari setelah tanam (HST). Jika tanaman padi sampai dengan lima hari, diduga kuat tanaman tersebut akan mati atau fuso.
Para petugas dari tengah melakukan pendataan terhadap seluruh areal pesawahan yang terendam banjir tersebut dan juga pendataan rumah warga. Namun tidak ada korban manusia dalam peristiwa banjir ini.
Sementara Ketua Tagana Kabupaten Pandeglang, Ade Mulyana, menjelaskan, banjir melanda beberapa desa di wilayah Pandeglang Selatan, terjadi sejak Kamis (3/12) lalu. Banjir di Kecamatan Munjul melanda Desa Sukasaba dan di Kecamatan Patia melandaDesa Idaman, Desa Ciawi dan Desa Babakan Kesik. Sedangkan di Kecamatan Sukaresmi melanda Desa Karyasari.—(vina)