Petani SAPPECI Kecewa Terhadap Pj Bupati Lebak Gunawan R: “Persoalan DI Cilangkahan II, Kemana Lagi Kami Harus Mengadu?”

Petani SAPPECI Kecewa Terhadap Pj Bupati Lebak Gunawan R: “Persoalan DI Cilangkahan II, Kemana Lagi Kami Harus Mengadu?”

Lebak, Bantengate.id Kekecewaan dari Serikat Pemuda dan Petani Cilangkahan (SAPPECI) terhadap Penjabat (Pj) Bupati Lebak, Gunawan Rusminto, memuncak setelah surat permohonan audiensi yang dilayangkan pada Senin, 30 September 2024, tidak mendapat respons yang memadai.

Bacaan Lainnya

“Kekecewaan ini bukan sekadar ketidakpuasan biasa, tetapi mencerminkan masalah mendalam yang dihadapi petani, terutama mereka yang bergantung pada Daerah Irigasi (DI) Cilangkahan II, yang dijanjikan akan dibangun oleh DPUPR Lebak pada tahun 2024. Namun, hingga saat ini belum ada realisasi,” ujar M. Febi Pirmansyah, Koordinator SAPPECI, kepada media, Jumat 4 Oktober 2024 di Malingping.

Lebak Selatan, khususnya wilayah Cilangkahan, dikenal sebagai daerah agraris yang bergantung pada hasil pertanian. Namun, nasib petani di sana semakin memprihatinkan karena saluran irigasi Cilangkahan II  di Lebak Selatan, yang sangat vital tidak berfungsi.

Febi menegaskan bahwa Pj Bupati Lebak seolah tidak menunjukkan kepedulian terhadap masalah yang dihadapi petani di wilayah tersebut. “Kami sangat kecewa dan merasa Pj Bupati Lebak kurang peduli terhadap nasib petani di selatan, khususnya di DI Cilangkahan II,” tegasnya.

Saluran Irigasi Cilangkahan II di Lebak Selatan yang tidak berfungsi.–(foto: BG)

Menurut Febi, ketidakpedulian ini terlihat dari tindakan Pj Bupati Lebak, Gunawan Rusminto,  yang mendisposisikan surat audiensi mereka ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Bidang Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Lebak. “Kami mempertanyakan apakah surat itu sudah dibaca dan dikaji dengan serius?” katanya.

Febi menambahkan, bahwa surat audiensi ini bukanlah permohonan biasa, melainkan reaksi dari kekecewaan atas janji-janji yang belum dipenuhi. Audiensi ini merupakan kelanjutan dari aksi demonstrasi yang dilakukan oleh petani, mahasiswa, dan pemuda pada tahun 2023 di Kantor SDA Wilayah V.

Pada tahun 2023, para petani bersama organisasi pemuda, seperti Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Malingping dan Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC), menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut perbaikan infrastruktur irigasi yang sangat dibutuhkan.

Saat itu, Kabid SDA DPUPR Lebak, H. Dade, hadir dan berjanji akan merehabilitasi irigasi DI Cilangkahan II pada tahun 2024. Namun, hingga memasuki kuartal terakhir tahun ini, belum ada tanda-tanda perbaikan yang dijanjikan.

“Audiensi ini tidak akan kami ajukan jika tidak mendesak. Ini merupakan buntut dari janji DPUPR SDA tahun lalu yang ternyata hanya omong kosong. Jawaban dari Bidang SDA pasti akan seperti tahun lalu ketika kami melakukan aksi demo,” kata Febi dengan nada tegas.

Sebelumnya, pada Kamis, 20 Juli 2023, petani, DPK-KNPI Kecamatan Malingping, dan IMC menggelar aksi demonstrasi di Kantor UPTD SDA Wilayah Lebak Selatan, Kabupaten Lebak, Banten. Mereka mempertanyakan tuntutan perbaikan saluran irigasi yang telah disampaikan sejak tahun 2022, namun hingga kini belum ada realisasi.

Saluran irigasi Cilangkahan II, yang melayani area persawahan di Desa Sukaraja, Desa Cilangkahan, dan Desa Sukamanah, dibangun pada tahun 1990-an melalui Proyek Irigasi Teluk Lada. Namun, saluran ini telah lama terbengkalai tanpa perawatan, menyebabkan krisis pasokan air yang berdampak pada kegagalan panen.

“Tuntutan perbaikan saluran irigasi ini telah kami sampaikan sejak tahun 2022, tetapi hingga kini belum ada realisasi. Saluran irigasi Cilangkahan II sudah bertahun-tahun tidak pernah mendapat pemeliharaan atau perbaikan,” tegas Febi.

Dade, Kabid SDA DPUPR Lebak, saat hadir dalam aksi demo tahun 2023 lalu, menjelaskan bahwa beberapa bagian saluran irigasi telah mengalami sedimentasi dan penyempitan akibat pembangunan perumahan di Simpang Cilangkahan. Di bagian tengah saluran, terdapat armco yang telah tertanam di bawah tanah sehingga aliran air tidak dapat melewatinya.

“Untuk merehabilitasi Saluran Irigasi Cilangkahan II di Lebak Selatan, dibutuhkan biaya yang cukup besar dan akan menyusun perencanaan serta memetakan kebutuhan biaya agar saluran irigasi ini dapat berfungsi dengan baik,” ujar H. Dade saat itu. – (red)

Pos terkait