Kisah Pilu Seorang Janda Amah: Tinggal di Rumah Hampir Ambruk Tanpa Bantuan Sosial

Kisah Pilu Seorang Janda Amah: Tinggal di Rumah Hampir Ambruk Tanpa Bantuan Sosial
Kondisi rumah seorang janda, Amah, Warga Kampung Rancapinang RT 25 RW 07, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, yang memerlukan bantuan dermawan.--(foto: ist)

Lebak, Bantengate.id – Amah (50), seorang janda asal Kampung Rancapinang RT 25 RW 07, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, menghadapi kondisi hidup yang sangat memprihatinkan. Ia bersama dua anaknya tinggal di sebuah rumah yang nyaris ambruk. Rumah bertiang kayu, berdinding anyaman bambu yang sudah rapuh, serta beratapkan daun rumbia itu hanya bisa bertahan berkat beberapa penopang bambu yang dipasang seadanya.

Bacaan Lainnya

“Saya hanya bisa pasrah dengan kondisi seperti ini. Mau bagaimana lagi? Untuk makan sehari-hari saja sudah sangat susah,” ujar Amah dengan nada pilu, Rabu 11 Desember 2024.

Amah mengaku sering gelisah, terutama saat hujan deras disertai angin kencang melanda. Ia khawatir rumahnya roboh sewaktu-waktu. Meski demikian, Amah dan anak-anaknya tidak punya pilihan lain selain bertahan di rumah itu karena tidak ada tempat lain yang bisa mereka tempati.

“Rasa takut itu datang setiap hari, apalagi saat hujan turun. Saya khawatir rumah ini akan roboh,” ucap Amah sambil menitikkan air mata.

Dalam kondisi yang serba kekurangan, Amah mengaku belum pernah mendapatkan bantuan sosial apapun dari pemerintah. Bahkan, ia tidak terdaftar sebagai penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang seharusnya ditujukan untuk warga miskin.

“Orang-orang ramai mendatangi warung sembako sambil membawa kartu BPNT, tapi saya tidak mendapatkan bantuan itu,” keluhnya.

Amah merasa keluarganya layak mendapatkan perhatian lebih, mengingat kondisi mereka yang jelas masuk kategori tidak mampu. Namun, hingga kini harapan tersebut belum terwujud.

Ketika dikonfirmasi, pihak Pemerintah Desa Muara belum memberikan jawaban terkait alasan Amah tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial. Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan lebih lanjut dari pihak desa.

Sambil terus berharap, Amah menitipkan asa agar ada dermawan atau pihak pemerintah yang tergerak untuk membantu meringankan bebannya. Kisah pilu ini menjadi potret nyata tantangan yang dihadapi oleh warga miskin di tengah upaya pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial.–(dimas)

Pos terkait