Petani Warga Desa Cisangu Mengeluh: Pesawahannya Terendam Banjir Terdampak Pembangunan Tol Serang-Panimbang

Petani Warga Desa Cisangu Mengeluh: Pesawahannya Terendam Banjir Terdampak Pembangunan Tol Serang-Panimbang
Areal pesawahan warga Desa Cisangu, Cibadak, yang terendam banjir.-(foto: hendrik)

Lebak, Bantengate.id – Petani dan warga Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, mengeluh karena pesawahanya terendam banjir akibat aliran air tersendat yang disebabkan dampak pembangunan jalan tol Serang – Panimbang. Warga di desa ini berencana akan melakukan aksi unjuk rasa ke PT. WIKA sebagai pelaksana dari proyek tersebut.

Bacaan Lainnya

“Setiap musim hujan lahan pertanian masyarakat terendam, sehingga tidak bisa panen akibat terendam banjir. Banjir disebabkan karena aliran air hujan terbendung oleh badan jalan Tol Serang-Panimbang,”kata Kades Cisangu, Doli, kepada media Selasa 21 Januari 2025.

Dijelaskan Kades Doli,  bahwa sejak adanya pembangunan jalan Tol Serang – Panimbang, petani di desanya tidak pernah merasakan hasil panen yang maksimal. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak PT. WIKA yang menggarap pembangunan tol tersebut, namun menemui jalan buntu. Kami akan turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa untuk menyampaikan tuntutan kami,” ujar Doli.

Pesawahan petani warga Desa Cisangu, Kec. Cibadak, Kab. Lebak, terendam banjir.–(foto:hendrik)

Menurut Doli, Pemdes Cisangu dan warga  telah mengusulkan agar aliran sungai yang sering tersumbat akibat pembangunan proyek tol dinormalisasi. “Kami hanya ingin normalisasi aliran sungai dari Desa Cisangu hingga Kecamatan Tunjung Teja, sehingga  tidak ada lagi banjir yang merendam sawah para petani,”keluhnya.

Sejumlah petani, seperti Jamak dan Uding, juga menyampaikan keresahan yang sama. Jamak, seorang petani menjelaskan bahwa sawahnya sering terendam banjir karena saluran sungai yang tertutup akibat pembangunan tol.

“Kegagalan panen disebabkan oleh sawah yang terendam banjir. Saluran sungai kami tertutup karena proyek jalan tol Serang-Panimbang,” kata Jamak.

Sementara Uding, menyatakan, bahwa masalah ini bukan hanya terjadi tahun ini, melainkan hampir setiap tahun. “Setiap kali musim penghujan tiba, banjir selalu melanda sawah kami. Ini sudah menjadi masalah rutin yang tidak kunjung selesai. Kami akan menggelar unjuk rasa  dan meminta PT. WIKA  bertanggung jawab atas pembangunan jalan tol tersebut untuk segera normalisasi aliran sungai agar tidak ada lagi banjir yang merusak sawah kami,” pungkas Uding.--(hendrik)

Pos terkait