Lebak, Bantengate.id – Jembatan gantung Gajeboh yang melintas di atas kali Cibarani, di kawasan Suku Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, semakin menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Jembatan gantung yang sederhana namun penuh makna ini menjadi simbol dari harmonisasi budaya tradisional masyarakat Baduy dan keindahan alam yang asri, menciptakan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Jembatan Gajeboh menghubungkan dua sisi Sungai Cibarani dan berfungsi sebagai akses utama menuju Kampung Gajeboh, yang terletak di wilayah Baduy Luar. Jembatan ini dibangun dengan menggunakan bahan dari bambu dan diikat dengan menggunakan tali ijuk hitam. Warga Baduy tidak menggunakan paku, melainkan dirangkai dengan teknik tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Keberadaan jembatan ini mencerminkan kearifan lokal yang mendalam, mengedepankan penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan penuh penghormatan terhadap alam sekitar.
Selain itu, struktur jembatan yang sederhana ini seakan menyatu dengan lanskap hijau perbukitan yang mengelilinginya di atas aliran sungai yang jernih. Keindahan alam yang memukau menciptakan pemandangan yang tak hanya menyejukkan mata tetapi juga memberikan ketenangan jiwa bagi siapa saja yang melintasinya.
Pada kunjungan yang dilakukan BantenGate.id, pada Selasa, 28 Januari 2025, terlihat bahwa jembatan ini tidak hanya menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi juga menawarkan pengalaman unik yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Para pengunjung sering kali berhenti untuk menikmati suasana alam sekitar yang sejuk dan tenang sambil mengabadikan momen dengan berfoto di sekitar jembatan.
Jembatan Gajeboh tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Masyarakat Baduy membangun, menjaga dan merawat jembatan ini secara gotong-royong, sesuai dengan prinsip adat mereka yang sangat menghormati alam dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, wisatawan yang berkunjung ke Jembatan Gajeboh di imbau untuk menjaga kebersihan dan menghormati aturan adat yang berlaku di wilayah tersebut.
Bagi Anda yang mencari pengalaman berbeda dan ingin merasakan kedamaian serta keindahan alam yang khas, Jembatan Gajeboh adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Lokasinya dapat dijangkau dengan perjalanan sekitar 2-3 jam dari pusat kota Rangkasbitung, menyajikan perjalanan yang menyenangkan di tengah hamparan alam yang mempesona.
Masyarakat Baduy dikenal sebagai komunitas adat yang sangat menjaga tradisi adat leluhur. “Nu panjang teu beunang di potong, nu pondok teu beunang disambung (yang panjang tidak boleh dipotong, yang pendek tidak boleh disambung)”. Masyarakat Baduy memiliki aturan adat yang ketat dalam menjaga hubungan mereka dengan alam.
Masyarakat Baduy, terbagi atas dua kelompok, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Masyarakat Baduy Dalam dalam kesehariannya memakai baju warna putih dan ikat kepala putih. Sedangkan Baduy Luar memakai pakaian warna hitam dan ikat kepala batikh khas Baduy.–( ridwan)