Tangerang, Bantengate.id, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus melakukan normalisasi sungai guna mengatasi ancaman banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Program ini mencakup aliran sungai utama seperti Sungai Cisadane dan Cimanceuri yang sering meluap saat musim hujan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah Effendi, mengatakan bahwa normalisasi sudah dilakukan setiap tahun, meskipun masih menghadapi tantangan dalam pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, kementerian, dan pemerintah daerah.
“Normalisasi terus kita lakukan setiap tahun, tetapi kewenangan pengelolaan sungai di Indonesia terbagi antara pusat, kementerian, dan daerah provinsi,” ujar Iwan saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2025).
Untuk mempercepat proses normalisasi, Pemkab Tangerang juga berkolaborasi dengan TNI melalui program karya bakti yang berfokus pada pengerukan sungai tanpa menciptakan aset baru.
“Jika kewenangan ada di Kementerian PUPR dan tidak bisa dilaksanakan segera, biasanya kami berkarya bakti dengan TNI untuk pengerukan,” jelasnya.
Namun, Iwan mengakui bahwa normalisasi sungai yang lebih luas masih menjadi tantangan karena wilayah kerja balai besar sungai mencakup Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga Bali.
“Saat ini, prioritas utama kemungkinan masih di DKI Jakarta,” tambahnya.
Sejak Senin (3/3/2025), curah hujan tinggi menyebabkan banjir di berbagai wilayah Jabodetabek, termasuk Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Bogor. Di Kabupaten Tangerang sendiri, lebih dari 3.000 kepala keluarga (KK) terdampak akibat luapan sungai.
Sebagai langkah tanggap darurat, pemerintah telah mendirikan posko bantuan untuk membantu para korban dengan logistik, tenaga medis, serta tempat pengungsian.
Pemkab Tangerang menegaskan bahwa upaya normalisasi akan terus berlanjut dengan harapan dapat mengurangi risiko banjir di masa mendatang. (Diskominfo Kab.Tangerang/dimas)
