Rangkasbitung, BantenGate.id – Kondisi jalan protokol di seputar Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, semakin memprihatinkan. Warga dan pengguna jalan mengeluhkan kerusakan yang semakin parah, padahal anggaran untuk pemeliharaan jalan dari APBD Lebak tahun 2024 sekitar Rp 8 miliar.
Salah satu bentuk pemeliharaan yang dipertanyakan adalah penambalan lubang dengan paving blok di beberapa ruas jalan, seperti di Jalan Ir. Juanda dekat SD, Jalan berlubang di gedong sepuluh, Kampung Baru, dan lubang di jalan Multatuli (jalan utama menuju Kantor Bupati Lebak).
Sejumlah warga dan pengendara mengungkapkan keluh kesah mereka terkait kondisi jalan yang rusak. H. Neneng, salah satu warga Kp. Leuwi Kaung, Rangkasbitung, Jumat (7/3/2025), menyatakan, jalan yang berlubang itu sangat mengganggu aktivias warga.
“Kalau hujan, lubang-lubang di jalan tertutup air, jadi kita nggak tahu mana yang dalam. Sudah banyak pengendara motor yang jatuh karena menghindari lubang,” Kata H. Neneng.
Sementara, Agus, sopir angkot jurusan Pasir Ona- Terminal Kalijaga, menyatakan, kerusakan jalan ini terjadi sejak akhir tahun 2024 lalu. Biasanya dalam akhir tahun ada perbaikan dengan cara ditambal pake aspal.
“Pada akhir tahun 2024 lalu ada perbaikan di beberapa jalan berlubang, tapi tidak di tambal dengan aspal seperti tahun 2023 lalu, tapi di tambal pake paving blok,” kata Agus.
Kerusakan jalan yang terjadi di sejumlah ruas di Rangkasbitung, seperti Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Siliwangi (Pasir Ona) sekitar Perumahan Palaton, Jalan Multatuli, dan Jalan di depan Juanda (Kp. Leuwi Kaung) yang berlubang, semakin memperburuk kondisi.
Lubang-lubang besar, aspal yang mengelupas, dan genangan air saat hujan menyebabkan situasi menjadi semakin berbahaya bagi pengendara. Hal ini memicu kekhawatiran warga setempat mengenai keselamatan dan kenyamanan perjalanan.
Hendra, seorang sopir angkutan kota jurusan Pasir Ona-Terminal Kalijaga, mengatakan bahwa kerusakan jalan membuat kendaraan lebih cepat rusak dan biaya operasional meningkat. “Kendaraan saya sering masuk bengkel karena shockbreaker rusak akibat jalan berlubang. Kalau begini terus, kami sebagai sopir juga yang dirugikan,” ujarnya.
Menurut Hendra, perbaikan jalan yang lebih cepat sangat diperlukan, terutama di jalur utama yang sering dilalui kendaraan. “Semoga segera ada perbaikan yang dipercepat, karena keadaannya ini sudah sangat membahayakan dan rentan terjadi kecelakaan,” harapnya.—
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak, Irfan Sayutupika, yang dihubungi Bantengate.d melalui saluran selular, Jumat (7/3/2025) tidak aktif. Begitupun dengan pesan melalui WhatsApp juga belum di jawab.–( red)