Mak Arpah, Nenek 100 Tahun yang Mendapatkan Sentuhan Kebaikan Ramadan dari Wagub Banten

Wagub Banten, DImyati Natakusumah, saat menyerahkan bantuan sejumlah uang kepada Mak Arpah.--(foto: adpim/BG)
Tangerang, BantenGate.idSore itu, rumah kecil milik Mak Arpah yang sudah reyot dan tak layak huni di Kampung RW 06 Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, tak terduga menjadi saksi sejarah. Di usianya yang sudah 100 tahun, Mak Arpah menerima kejutan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Mak Arpah yang selama ini hidup sederhana dan berjuang di tengah keterbatasan, tiba-tiba kedatangan tamu istimewa: Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah. Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian Safari Ramadan 1446 H yang dipusatkan di Masjid Agung Al Amjad, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin  10 Maret 2025.

Bacaan Lainnya

Di tengah keadaan rumah yang sudah rapuh, berukuran 4×6 meter, berdinding bilik bambu yang sudah bolong-bolong, dan nyaris tak mampu lagi menampung harapan. Mak Arpah tak menyangka bahwa bantuan datang dalam bentuk yang sangat berarti.

Bantuan sejumlah uang yang diserahkan Wagub Banten, Dimyati,  merupakan bagian dari Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang digulirkan oleh Pemprov Banten. Uang tersebut merupakan hasil pengumpulan zakat, infaq, dan shodaqoh dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lingkungan Pemprov Banten.

Wagub Banten, Dimyati Natakusumah, Asda 1 Komarudin, Mak Arpah, dan RW 06 Desa Parahu Zainudin.–(foto: BG)

Saat menyampaikan sambutan di Masjid Agung Al Amjad, Tigaraksa, Wagub Dimyati mengatakan, “Saya datang langsung ke rumah Mak Arpah, nenek yang sudah berusia lebih dari seratus tahun, untuk memastikan bantuan ini dapat digunakan untuk perbaikan rumah yang tak layak huni ini.”

Dimyati pun menambahkan, meskipun usia Mak Arpah sudah sangat lanjut, namun semangat dan kesehatan tubuhnya masih sangat baik. “Saya berharap ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat sekitar, untuk bersama-sama membantu agar rumah Mak Arpah menjadi layak huni,” lanjutnya.

Wagub Dimyati juga berharap masyarakat sekitar dapat bergotong royong untuk memperbaiki rumah Mak Arpah. Ia menekankan bahwa bantuan ini bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga harus menjadi tanggung jawab bersama. “Mari kita bantu Mak Arpah, seperti kita membantu sesama. Kami berharap program RTLH ini bisa lebih banyak membantu masyarakat di Banten,” tambah Dimyati.

Bantuan RTLH ini tak hanya untuk Mak Arpah, namun juga akan disalurkan kepada warga-warga yang membutuhkan di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Banten. Pemprov Banten membuka pintu untuk masyarakat yang ingin melaporkan rumah-rumah yang tidak layak huni melalui program ini.

Selain bantuan RTLH untuk Mak Arpah, Safari Ramadan 1446 H ini juga mencatatkan sejumlah bantuan lainnya, seperti beasiswa untuk 7 orang pelajar, bantuan kepada 7 guru ngaji, 7 guru madrasah, 7 marbot, dan 150 orang mustahiq. Tak ketinggalan, bantuan juga diberikan kepada masjid, musholla, pondok pesantren, serta bantuan kesehatan kepada dua orang penerima manfaat.

Kisah di Balik Rumah Mak Arpah

Mak Arpah, yang pada awalnya hanya seorang nenek renta dengan rumah reyot, kini merasakan langsung kebaikan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat. Kunjungan Wagub Banten itu tidak hanya membawa bantuan materi, tetapi juga membangkitkan semangat gotong royong dalam masyarakat.

Kini, Mak Arpah bisa berharap, di usianya yang sudah menginjak 100 tahun, rumah yang selama ini menjadi tempat berteduhnya akan mendapatkan sentuhan baru yang layak huni. Bantuan ini adalah simbol bahwa di tengah segala keterbatasan, masih ada harapan, dan kebaikan yang bisa dirasakan oleh siapa pun, termasuk Mak Arpah.

Mak Arpah, meski usianya menginjak 100 tahun, masih mampu mendengar dan berbicara dengan jelas. Namun, kondisinya yang sangat renta dan tinggal di rumah yang sudah tak layak huni menjadi sebuah kenyataan pahit yang harus diterima.

Ketua RW 06 Desa Parahu, Zainudin, yang turut mendampingi Mak Arpah dalam menerima bantuan tersebut, menceritakan perjalanan panjang hingga bantuan RTLH ini bisa terealisasi. “Awalnya, kami sempat kesulitan. Tanah yang ditempati Mak Arpah bukan miliknya, jadi bantuan RTLH belum bisa diberikan. Namun, bersyukur,  pemilik tanah akhirnya menghibahkan tanah tersebut ke Mak Arpah. Ini adalah bukti nyata kebersamaan dan kepedulian masyarakat,” ujar Zainudin.—(dimas/red)

Pos terkait