Malu Melihat Sampah: Pelajaran Kebersihan dari Destinasi Pantai Talanca

Pantai Talanca, di Lebak Selatan, Banten.--(foto: dimas/bg)

DI UJUNG selatan tanah Banten, terhampar Pantai Talanca, yang terletak di Desa Cilangkahan, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, yang kini menjadi simbol bagaimana kebersihan bisa menjadi jiwa dari sebuah tempat wisata.

Bacaan Lainnya

Pasca Idul Fitri 1446 H, sekitar 15 ribu pengunjung datang dan meninggalkan jejak kenangan di Pantai Talanca, dengan pasir putihnya yang lembut. Namun, pada Senin sore (7/4/2025), pantai itu tampak sepi. Meski demikian, Talanca tetap mempertahankan keindahan alamnya.

Di balik ketenangan yang terjaga, kebersihan yang menyelimuti kawasan ini bercerita tentang bagaimana cinta alam, cinta kebersihan, dan cinta lingkungan dapat tumbuh di sudut desa yang tengah mengembangkan destinasi wisata.

Pantai Talanca, berjarak hanya sekitar dua kilometer dari Jalan Raya Nasional III Malingping-Bayah, berdiri tegak dengan pesonanya yang indah. Berbeda dengan banyak destinasi wisata lainya di wilayah selatan Lebak yang sering kali terabaikan kebersihan. Talanca tetap menyuguhkan keindahan yang memesona tanpa sampah yang mengganggu  pandangan.

Kebersihan ini bukanlah sebuah kebetulan. Ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi dari pengelola pantai yang mengusung tema sederhana namun sangat bermakna: Malu Melihat Sampah. Tema ini, meskipun terdengar sederhana, telah menumbuhkan semangat bagi setiap individu yang berpartisipasi dalam menjaga pantai ini tetap asri.

Pokdarwis Desa Cilangkahan sebagai pengelola wisata Talanca, menetapkan aturan yang tegas namun penuh kasih untuk memastikan kebersihan tetap terjaga. Ketika pengunjung datang, petugas di pintu masuk menyambut dengan senyuman hangat, disertai pesan edukasi  memikat yang mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan.

Pantai Talanca di Lebak Selatan, nampak bersih dan indah, kendati pantai ini dikunjungi puluhan ribu wisatawan lokal selama lebaran Idul Fitri 1446 H.–(foto: dimas/bg)

“Tolong jangan buang sampah sembarangan. Kami pengelola sudah menyediakan tempat sampah. Buanglah sampah pada tempatnya. Jika perlu bantuan, petugas kami dari Balawista dan keamanan ada di tepi pantai,” ujar Yeni Mulyani, Ketua Pokdarwis Pantai Talanca, Senin (7/4/2025) sore.

Pesan tersebut disampaikan setiap kali pengunjung datang, saat membayar tiket masuk, sehingga diharapkan tumbuh kesadaran bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Bahkan setelah para wisatawan meninggalkan lokasi, pengelola Pantai Talanca tidak pernah berhenti menjaga kawasan ini. Mereka dengan telaten menelusuri setiap jengkal pantai untuk memastikan tak ada sampah yang tertinggal.

“Setiap kali pengunjung kembali ke tempat asalnya, kami langsung menelusuri kawasan Talanca untuk memungut sampah. Hasilnya, seperti yang dilihat, pantai ini tetap bersih, bahkan nyaris tak ada sampah yang tertinggal,” lanjut Yeni, dengan bangga menunjukkan kebersihan yang telah dipertahankan.

Pantai Talanca memang bukan hanya sekadar tempat yang indah untuk berlibur. Ia adalah simbol bagaimana sebuah kawasan wisata bisa menjadi contoh bagi destinasi lainnya di Lebak dalam hal menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan. Satu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah nilai yang terkandung di balik kebersihan Pantai Talanca. Pengunjung yang datang ke sini tak hanya disuguhi oleh hamparan pasir putih dan deburan ombak yang menenangkan, tetapi juga pengalaman berharga tentang pentingnya menjaga kebersihan.

“Terciptanya kebersihan di destinasi wisata ini adalah hasil dari komitmen pengelola yang tidak hanya ingin memberikan pengalaman wisata yang menyenangkan, tetapi juga mengedukasi pengunjung akan pentingnya menjaga kebersihan di setiap tempat yang mereka singgahi,” kata Yeni.

Bersihnya pantai Talanca, sebagai sebuah destinasi wisata di Lebak, agaknya tak terbelihan jika Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Parwisata dan Dinas Pariwisata Provinsi Banten, memberikan apresiasi berupa penghargaan sebagai motivasi untuk mempertahankan citra bersih area wisata dan inovasi bagi pengelola destinasi wisata lainya di Banten.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin, sangat mengapresiasi kebersihan yang terjaga di kawasan destinasi wisata Pantai Talanca. “Gerakan yang dilakukan pengelola wisata di Pantai Talanca dapat dijadikan contoh dan menjadi dukungan bagi pengelola destinasi wisata lainnya di Lebak untuk tetap menjaga kebersihan,” ujarnya.

Pantai Talanca, jauh sebelum dikelola oleh Pokdarwis Desa Cilangkahan, sudah dikenal luas. Ketika itu, antara tahun 1992-2000, pantai ini dikelola Alfa Beach Century Resort, dengan pemilik Adji Tunas, warga Bogor.

Pantai Talanca  dibawah pengelolaan Alfha Century, seluas 96 hektar. Namun, seiring dengan krisis moneter pada tahun 1998, wisata Talanca terkena imbas. Bangunan berupa cotage, gazebo dan prasarana lainya, tidak terurus. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.

Pada tahun 2022 atau pasca covid-19, pihak perusahaan memberbedayakan dan menggandeng Pokdarwis Desa Cilangkahan untuk kembali mengelola pantai ini dengan areal seluas 10 hektar, termasuk pengelolaan Danau Talanca dengan tanaman mangrove.

Menurut Yeni, Pantai Talanca akan ditata dan dikembalikan lagi “kejayaannya” sebagai pionir destinasi wisata di Lebak dengan bekerja sama dengan berbagai pihak. Kedepannya, pengelola juga akan melarang kendaraan mobil dan motor masuk ke tepian pantai dan hanya dapat diparkir di area yang sudah disediakan.

“Biarkan pantai alami dan bisa dinikmati. Tidak bising oleh lalu lalang kendaraan dan tidak kumuh dengan pedagang di bibir pantai. Karena orang datang untuk menikmati keindahan dan liburan,” kata Yeni.

Salah satu momen paling magis yang tak boleh dilewatkan saat berada di Pantai Talanca adalah saat menjelang senja. Pantai Talanca menyajikan keindahan alam yang tiada duanya, terutama ketika matahari mulai tenggelam di cakrawala.

Sinar kemerahan yang membias diatas permukaan air laut menciptakan suasana yang begitu romantis dan menenangkan. Setiap jengkal bibir pantai seolah merayakan perpisahan sang mentari dengan langit, memberikan kenangan yang tak akan terlupakan bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Keindahan Pantai Talanca tidak hanya terletak pada hamparan pasirnya yang putih dan lembut. Di sekitar area wisata ini, terdapat Danau Talanca yang menambah pesona alamnya. Danau ini dikelilingi oleh hutan mangrove seluas lima hektar, yang menjadi ekosistem sangat penting bagi kehidupan fauna dan flora di sekitar pantai.

Hutan mangrove ini berfungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi dan memberikan tempat hidup bagi berbagai spesies burung dan ikan. Wisatawan yang datang ke Pantai Talanca juga dapat menikmati pemandangan alam yang tenang disekitar danau, sambil merasakan keasrian yang semakin langka di zaman ini.

Pantai Talanca sendiri baru dibuka kembali untuk umum pada tahun 2023, setelah sempat terhenti karena badai krismon. Sejak saat itu, pantai ini terus mengalami pembenahan dan peningkatan fasilitas hingga siap menyambut para wisatawan pada Lebaran Idul Fitri 2025.– (dimas/red)

Pos terkait