Air Panas Alam Hutan Citando, Potensial Sebagai Destinasi Wisata:”Sayang Belum Dikelola”

Kadis Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin.-(***)

RANGKASBITUNG, BANTENGATE.ID—Potensi alam  Air Panas Citando, Desa Senanghati, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten Selatan, pada hari libur mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal.  

Bacaan Lainnya

Sayangnya, potensi tersebut belum dikelola secara maksimal sehingga layak menjadi sebuah  destinasi wisata yang bisa diandalkan.

Sejumlah wisatawan lokal, pada  hari Minggu (29/5/2022), nampak  ramai yang datang ke lokasi ini. Kawasan alam air panas Citando,  menawarkan suasana hutan yang masih rimbun dan alami.

Pepohonan besar yang berumur ratusan tahun menjulang tinggi berdiri tegak nan kokoh di lokasi ini. Sementara batu-batu berukuran besar diantara celah saluran air panas dan treuy (areuy-sunda) menjadi pemandangan tersendiri. Air panas yang mengalir dan jatuh di bebatuan yang besar itu, menimbulkan suara gemercik  “nyanyian alam” yang begitu indah.

Di kawasan ini, terdapat dua bangunan kamar mandi yang menampung air panas tersebut, sudah terlihat rapuh tak terurus. Sedangkan sumber mata air panasnya dikelilingi pagar berbahan bambu yang dibuat “pengelola” juga sudah nampak lapuk.

Epi Mulyana (35 tahun) warga Banjarsari yang berkunjung ke lokasi tersebut berharap Pemerintah  Desa Senanghati, melalui BUMDES-nya bisa lebih berperan untuk mengurus dan mengelola potensi wisata ini. Begitupun dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, bisa  menata potensi wisata ini, sehingga menjadi sebuah destinasi wisata yang dapat diandalkan.

“Jika saja tersedia kolam untuk berenang seperti destinawi wisata  air panas Kecamatan Cipanas, saya berkeyakinan akan mampu menarik lebih banyak wisatawan berkunjung kelokasi ini. Begitupun dengan jalan masuk  ke lokasi dari jalan raya Malingping- Saketi, menuju lokasi segera di bangun,”kata Epi.

Sementara, Teh Nani (28 tahun) sebagai penjaja makanan dilokasi tersebut, meminta pemerintah untuk segera dibangun menjadi kawasan wisata, agar kami warga Senanghati bisa berjualan. 

“Kami berjualan di lokasi wisata ini, hanya pada hari libur. Hari Satu dan Minggu,”kata Teh Nani.

Kepala Desa Senanghati, Endang Sukarna, yang dihubungi Bantengate, melalui saluran selullar, Minggu (29/5/2022), belum bisa memberikan statement pengelolaan atau pengembangan potensi air panas Citando.

“Maap saya lagi ada kegiatan, nanti saya hubungi besok,” kata Endang melalui pesan whatsApp.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin, yang dihubungi Bantengate, Senin (30/5/2022), mengatakan, belum bisa intervensi untuk mengembangkan maupun menata  potensi alam air panas Citando, di Desa Senanghati, karena destinasinya milik Perum Perhutani.

Dijelaskan Imam, Kepala Desa  Senanghati didampingi Camat Malingping, beberapa waktu lalu pernah datang untuk koordinasi terkait penataan dan pengelolaan kawasan air panas Citando tersebut. 

“Kami sudah menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Pariwisata belum bisa intervensi untuk penataan, karen destinasinya milik Perum Perhutani. Potensinya sebagai destinasi wisata bagus. Kami pernah meninjau ke lokasi tersebut,”kata Imam.

Menurut Imam, sebaiknya Pemerintah Desa Senanghati, BUMDES atau Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), mengajukan kerjasama pengelolaan kepada Perum Perhutani. Sebagai contoh yg sudah berjalan pengelolaan destinasi wisata yg ada di kawasan Perhutani; Karang Bokor,  Pulo manuk,  Pantai Cibobos, dan yg paling baru adalah shorea forest   Bukit Curaheum di Kecamatan Gunungkencana.–(dimas)

Pos terkait