BANTENGATE.ID, PANDEGLANG:– Sejumlah warga masyarakat kampung Kadumeurnah dan Cemplang Desa Ciputri beramai-ramai melakukan aksi pembongkaran terhadap bangunan teras halaman depan rumah milik seorang berinisial MM (70) warga kampung Cemplang Desa Ciputri Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang, Senin (09/11/2020)
Ketua RT.03/02 Kampung Cemplang, Sumarta Syam saat ditemui dilokasi, kepada Banten gate.com mengatakan, Aksi ini dipicu lantaran warga sudah mulai kesal dan geram atas ulah MM yang seakan dengan sengaja meletakkan tanaman bunga yang ditaruh dalam Pot dan membuat gundukan dari bahan coran pada bahu jalan depan rumahnya yang mengakibatkan penyempitan terhadap lebar jalan yang semestinya, sehingga kerap mengganggu dan menghalangi kendaraan yang akan melintas.
“Hal ini sudah terjadi berulang kali sekitar lima tahun lamanya, dan ini yang ke empat kalinya dilakukan MM. Bahkan sudah dimediasi oleh pihak Kepolisian, Desa, dan Pol PP, namun MM masih melakukan hal yang sama, sehingga masyarakat menjadi geram,” tutur Ketua RT. 03/02 Kampung Cemplang, Desa Ciputri Sumarta Syam dilokasi, kepada bantengate.com
Sumarta juga menuturkan, dirinya sudah mencoba melakukan langkah persuasif dengan MM untuk menyelesaikan masalah, namun MM enggan katena bersikeras mengklaim bahwa lahan tersebut adalah miliknya.
“Saya tahu persis luas lahan jalan umum ini. Semenjak ada MM, sedikit demi sedikit terkikis dan menyempit karena digunakan teras halaman depan rumahnya,” terang Sumarta
Hal senada juga dikatakan Tokoh masyarakat yang juga merupakan tokoh agama desa Ciputri, KH. Sofiyaloh Muhajir, kepada bantengate.com mengatakan, dirinya pernah ditugaskan oleh seorang tokoh ulama di desa tersebut untuk menangani MM yang kerap memblok sebagian jalan yang merupakan fasilitas umum tersebut. Beberapa tahun kemudian, karena lepas dari kontrolnya, MM kembali berulah.
“Pada dasarnya, dari dulu masyarakat sudah tidak nyaman atas sikap dan perbuatan MM, namun enggan untuk mengungkapkan. Bahkan kasus ini juga pernah kita serahkan kepada pihak kepolisian, namun belum ada penyelesaiannya juga. Puncaknya ini, kekesalan warga sudah tidak dapat dibendung, ketika kemarin waktu adik saya mau sholat Jum’at, saat melintas didepan rumahnya hendak ke- mesjid, dia melontarkan kata-kata kasar dan tidak pantas kepada adik saya,” terang kiyai Opi.
Sementara Kepala Desa Ciputri, Aceng Isamsudin, membenarkan perihal lahan yang digunakan MM merupakan lahan jalan lingkungan. Dikatakanya, dirinya sudah beberapa kali menghimbau kepada MM untuk tidak mengulangi tindakannya itu yang berakibat mengganggu ketertiban umum dan menimbulkan keadaan tidak kondusif di wilayah Desanya.
“Saya sangat menyayangkan atas perbuatan yang dilakukan MM ini. Masyarakat merasa terganggu dan dirugikan karena kesulitan saat melintas di jalan Kadumeurnah-Cemplang,” ucap Kepala Desa Ciputri Kecamatan Kaduhejo, Pandeglang, Aceng Ismamudin kepada bantengate.com.
Dalam pantauan media, kendati sempat terjadi cek-cok adu mulut antara MM dengan warga tidak terjadi keributan bentrok fisik. Karena keadaan mulai memanas, Kepala Desa, Pihak Polsek dan Koramil langsung mengambil langkah mebawa warga dan NH selaku Putra MM sebagai perwakilan ke Polsek Banjar, untuk dilakukan musyawarah.
Kendati alot, Musyawarah berjalan dengan tertib dan aman dengan menghasilkan kesepakatan pihak MM yang diwakili NH putranya membuat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatannya kembali.
Pernyataan tersebut disaksikan oleh Kepala Desa Ciputri, Pihak Kepolisian, dan seluruh warga yang hadir.
Sementara, hingga berita ini diturunkan, MM belum dapat dikonfirmasi- (dadi)