Tangerang, BantenGate.id –Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Tangerang, Banten, berhasil mengumpulkan dana wakaf sebesar Rp141.000.000. Peroleh tersebut menjadikan BWI Tangerang meraih jumlah terbesar se-Indonesia dan mencerminkan kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap pengelolaan wakaf di Kabupaten Tangerang.
Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Kerja (Raker) BWI Perwakilan Kabupaten Tangerang Tahun 2025, di Aula Masjid Al-Amjad, Tigaraksa pada Senin (17/03/2025). Raker ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan pengelolaan wakaf yang lebih profesional dan produktif.
Ketua BWI Kabupaten Tangerang, H. Luki Lukman, dalam Raker tersebut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pengelolaan wakaf di Kabupaten Tangerang. Ia menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan amanah wakaf untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat.
“Pengelolaan wakaf harus semakin profesional, produktif, dan transparan agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Wakaf bukan hanya ibadah sosial, tetapi juga instrumen ekonomi yang dapat menjadi solusi dalam pembangunan umat, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi,” jelas H. Luki Lukman.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengelolaan wakaf, dalam acara ini juga dilakukan pemberian laptop kepada lima Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Tangerang, yaitu KUA Tigaraksa, KUA Rajeg, KUA Sukamulya, KUA Panongan, dan KUA Curug. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada Forum Nazhir Wakaf Kabupaten Tangerang untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan wakaf.
Sementara, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tangerang, H. Saifullah, dalam sambutannya, mengungkapkan pentingnya sinergi antara BWI, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mengelola wakaf secara lebih profesional dan produktif.
“Rapat kerja ini adalah langkah strategis dalam menyusun program-program BWI ke depan. Dengan pengelolaan yang baik, wakaf dapat menjadi instrumen ekonomi yang berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar H. Saifullah.
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap upaya penguatan tata kelola wakaf berbasis inovasi dan teknologi, yang diharapkan bisa menjadikan wakaf sebagai pilar utama dalam pembangunan daerah.—(red)