Serang, Bantengate.id–Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) bersama Pemerintah Provinsi Banten, konsisten dan terus menumbuhkan lahirnya Wirausaha Baru (WUB) terutama dari kalangan milenial agar dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Banten.
“Upaya tersebut diperkuat melalui pelatihan dan pembinaan agar dapat memanfaatkan peluang di sektor ekonomi kreatif, pada generasi milenial di era digital sesuai dengan perkembangan zaman dan pangsa pasar,” kata Tine Al Muktabar, saat meninjau Pelatihan Pembuatan Bros di Gedung Dekranasda Banten di Jalan Raya Serang – Jakarta, Cipocok Jaya, Kota Serang. Kamis (8/6/23).
“Melalui pelatihan dan pembinaan ini, kita terus menciptakan wirausaha baru terutama dari kalangan milenial dengan mengenalkan seni kriya yang dapat mengangkat potensi lokal Banten. Ini juga sebagai tindak lanjut dari peringatan HUT Dekranas di Kota Medan kemarin,” ungkapnya.
Dijelaskan Tine, langkah-langkah dalam menciptakan WUB pihaknya merumuskan langkah-langkah dengan tahapan awal yaitu membangun kesadaran diri pada masyarakat untuk berwirausaha. Kemudian membentuk kesadaran untuk menjadi entrepreneur dengan terus melakukan pelatihan dan pendampingan mulai dari inovasi desain, inovasi market, bisnis proses hingga ke tingkat pemasaran.
“Kita akan dampingi terus hingga sampai ke tingkat pemasaran, baik itu pada tataran nasional ataupun tataran ekspor,” imbuhnya.
Tine menambahkan, para generasi milenial berpotensi besar untuk menjadi wirausaha sukses yang memanfaatkan perkembangan dunia digital. Kemudahan serta perkembangan teknologi saat ini dapat memberikan kesempatan bereksplorasi. Produk-produk kreatif yang dihasilkan, akan terus didorong agar menjadi produk Banten yang mendunia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Babar Suharso, mengungkapkan, karya industri kreatif yang diminati wirausaha kalangan milenial yaitu desain bergaya modern yang berpadu dengan tradisional dengan menonjolkan identitas Banten menjadi karya yang diminati baik lokal, nasional maupun mancanegara.
Menurut Babar, pihaknya akan terus menggiatkan pemasarannya melalui pelatihan-pelatihan strategi marketing, promosi melalui etalase virtual yang menampilkan tiga dimensi produknya, menggelar pameran di tingkat nasional maupun internasional. Hal tersebut efektif dilakukan sehingga para pelaku wirausaha membutuhkan langkah-langkah dan dukungan dari berbagai pihak.
“Yang diminati generasi muda ini perpaduan warisan kerajinan khas Banten di sentuh dengan industri kreatif berbahan baku dari kearifan lokal. Kita lakukan pembekalan strategi marketingnya, etalase virtual aktif di pameran tingkat nasional dan internasional serta membutuhkan langkah-langkah dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah daerah, BUMN, BUMD, badan usaha perbankan dan lembaga-lembaga lainnya,”ungkapnya.
Ditempat yang sama, Owner Nikol Gallery Cilegon, Nike Akhsaniyati Kholisoh, menambahkan di Indonesia banyak limbah fashion yang dapat dikaryakan dan dimodifikasi ulang seperti dipadukan dengan karya teknik rajutan sehingga dapat menghasilkan tas, baju, dan rompi. Hal tersebut juga menjadi bagian dari eco-green atau konsep peduli lingkungan.
“Limbah fashion ini kita karyakan dan dimodifikasi dengan teknik rajut dan akhirnya terciptalah tas, baju, rompi seperti ini, dan ini merupakan salah satu gerakan eco-green untuk Indonesia hijau dan dapat mengurangi limbah di tanah air,” kata Nike.–(red/ridwan)