Dispar Provinsi Banten dan Lebak, Garap Penataan Destinasi Wisata di Banten Selatan

BANTENGATE.ID, LEBAK:—- Dinas Pariwisata Provinsi Banten, akan melakukan penataan destinasi wisata di wilayah perbatasan antara Provinsi Banten (Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak) dan Provinsi Jawa Barat (Cisolok, Sukabumi). Penataan destinasi wisata di daerah perbatasan tersebut, difokuskan di empat desa; Cibareno, Pasirbungur, Cireundeu, dan Desa Cikatomas.

Bacaan Lainnya

Kadis Pariwista Provinsi Banten, Drs. M. Agus Setiawan AW, M.Si, melalui Sekretaris Dinas Pariwisata, H. Tb. Ence Farchrurozi, dan Kabid Destinasi Pariwisata, P. Bayu Ajie, menjawab pertanyaan Bantengate.com, di kantornya, Kamis (26/11), bahwa penataan destinasi wisata di wilayah Selatan Kabupaten Lebak ini, menjadi prioritas penataan destinasi wisata pada tahun 2021 mendatang. Master plan sebagai pedoman untuk pembangunan sudah selesai dikerjakan.

Menurut H. Ence Fachrurozi, di tahun 2021 mendatang, terdapat beberapa program Pemerintah Provinsi Banten yang akan dilaksanakan lintas OPD di wilayah tersebut, di antaranya; pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kecamatan Cilograng dan  infrastruktur jalan.

“Beranjak dari kebijakan pembangunan tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Banten, sesuai dengan kewenangannya bergerak juga untuk mensinergikan dengan program penataan destinasi wisata,” kata H Ence.

Kabid Destinasi Pariwisata, P. Bayu Ajie, menjelaskan, sumber daya alam untuk penataan destinasi wisata di Banten Selatan yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat, sangat potensial.

Menurut Bayu,  untuk penataan destinasi wisata di empat desa tersebut, sudah selesai dibuat master plan di tahun 2020.  Pada tahun 2021 mendatang akan dilanjutkan dengan penataan destinasinya.

“Di empat desa di wilayah perbatasan dengan Provinsi Jawa Barat, kita akan “dijual” kepada para wisatawan; daya tarik alamnya. Kita akan padukan antara destinasi ekowisata, dan destinasi wisata bahari. Semua potensi itu ada di daerah perbatasan di Lebak Selatan,” kata Bayu.

Di Desa Cibareno, misalnya, terdapat destinasi wisata arung jeram, dengan mengarungi sungai Cibareno. Sungai Cibareno, adalah daerah yang membatasi wilayah antara Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, di desa ini terdapat pantai Cibareno dan bukit karang. Masyarakat di Cibareno menyebutnya dengan nama Batu Numpang. Dari atas batu atau bukit itu, para wisatawan dapat memandang  birunya  lautan lepas. Wisatawan dapat menyaksikan deburan ombak laut yang saling bekerjaran.

Sementara di Desa  Pasir Bungur, juga terdapat  sungai yang mengalir hingga ke Cibareno. Masih bisa dilakukan dengan arung jeram dengan airnya yang deras dan di sana-sini terdapat bebatuan yang menantang dan membuat senang bagi yang berpetualang.

Sedangkan di Desa Cireundeu ada pantai Citarate. Pantai Citarate begitu indah. Ada juga aliran sungai yang mengalir hingga beradu ke laut Citarate. Muara aliran sungai ini, akan dikembangkan destinasi wisata lain, seperti sepeda air. Dari Desa Cireundeu, bagi yang senang dengan ekowisata, bisa menyambangi perkebunan teh Cikuya.

Sementara di Desa Cikatomas, ada Curug Kanteh dengan tujuh traf air terjun. Untuk menuju ke Curug Kanteh, tidak bisa dilalui dengan kendaraan roda empat atau roda dua. Jalan untuk menuju ke air terjun yang menyejukan hati ini, akan ditata. Tapi, tidak untuk jalan masuk kendaraan. Para wisatawan melakukan tracking dengan berjalan kaki, menyusuri tebing dengan udara yang sejuk.

Untuk menggarap ke empat destinasi itu, Dinas Provinsi Banten, akan melakukan kolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak.

Kabupaten Lebak, sejalan dengan prgram unggulannya; “menjadikan Lebak sebagai destinasi wisata ungguan nasional berbasis potensi lokal”, tentunya dapat  melakukan penataan destinasi juga di empat desa tersebut.

“Dinas Pariwisata Provinsi Banten akan berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Lebak. Nanti akan dibahas secara detail, mana yang digarap Provinsi Banten dan mana yang akan ditata Kabupaten Lebak, sesuai dengan kemampuan masing-masing,” kata Bayu.

Kadis Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin, yang dihubungi melalui telepon genggam malam tadi, mengatakan, pihaknya sudah membahas penataan destinasi wisata di empat desa tersebut. Tahun depan, kita akan ada action penataan di empat desa destinasi wisata tersebut.

Menurut Imam, sebagai langkah awal penataan destinasi wisata di wilayah Lebak Selatan, pihaknya sudah melakukan intervensi pembangunan toilet di Cibareno. Pada tahun 2021 mendatang, akan dilaksanakan pemberdayaan SDM pengelola destinasi wisata, termasuk para pelaku  kuliner.

Sedangkan untuk destinasi wisata arung jeram di Desa Pasir Bungur dan penataan Curug Kanteh, di Desa Cikatomas, sudah mengajukan bantuan penataan ke Kementrian Pariwisata, Kementrian PUPR dan Perkim untuk pembangunan aksesibilitas.—(vina/dimas)

Pos terkait