Penulis : Supadilah, Guru di SMA Terpadu Al-Qudwah
Salah satu masalah yang bangsa kita hadapi adalah pandemi akibat coronavirus disease that was discovered in 2019 (Covid-19). Di Indonesia, kasus Covid-19 pertama kali ditemukan pada Maret 2020.
Pandemi telah memberikan dampak di berbagai bidang. Perekonomian negara kita terganggu. Banyak usaha yang turun pendapatannya bahkan gulung tikar. Tempat-tempat wisata sepi. Gelaran budaya banyak yang dibatalkan atau ditiadakan. Pembelajaran tatap muka di sekolah diganti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR). Masyarakat yang biasa menggantungkan penghasilan dari sana mendapat ujian berkurang bahkan hilangnya pendapatan.
Apakah pandemi ini ujian paling besar untuk kita? Bangsa kita pernah diuji dengan krisis moneter (krismon) di tahun 1998. Saat itu harga bahan pokok melambung tinggi, nilai tukar rupiah melemah tajam di angka Rp. 16.000 per dolar AS, banyak perusahaan bangkrut, terjadi kerusuhan di berbagai tempat, dan berbagai kesulitan lainnya. Namun, akhirnya bangsa Indonesia bisa bangkit.
Dikutip dari katadata pada 27 Desember 2022, jumlah penderita Covid-19 di Indonesia tercatat telah mencapai 6.717.395 kasus. Rinciannya sebanyak 6.540.260 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh (97.36%) dan 160.560 orang meninggal dunia (2.39%), sisanya masih menjalani perawatan.
The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) melakukan riset bekerja sama dengan UNESCO, UNICEF, dan Bank Dunia. Hasilnya sebanyak 89% negara pandemi berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan siswa.
Survei Charta Politika pada 1.200 responden menyatakan 60,3 persen masyarakat berkurang penghasilan akibat pagebluk ini. Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) merilis sebesar 69% responden mengaku terdampak negatif oleh corona. Dampak negatif itu mulai dari penurunan jumlah pengguna, penurunan penjualan, tantangan operasional, kesulitan penggalangan dana, hingga penundaan ekspansi bisnis.
Lalu kita merespon pandemi dengan tepat. Kita menaati protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi. Hanya menunggu waktu lalu usaha itu membuahkan hasil. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia termasuk lima negara dengan tingkat vaksinasi Covid-19 terbesar di dunia. Lebih dari 282 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikkan.
Saat ini Covid-19 sudah melandai. Aktivitas ekonomi menggeliat. Destinasi semakin wisata ramai. Kegiatan seni budaya kembali ramai. Aktivitas pendidikan berjalan seperti sebelum pandemi. Ini merupakan buah gotong royong kita.
Kebijakan pemerintah yang tepat dan didukung kepatuhan masyarakat maka perubahan menuju kebaikan segera terwujud.
Aktivitas kehidupan masyarakat di kabupaten Lebak, Provinsi Banten semakin membaik. Dalam bidang ekonomi banyak pameran di gelar dalam peringatan Festival Seni Multatuli (FSM) 2022, Hari Koperasi, Pekan Raya Lebak, Hari Jadi ke-194, dan lainnya ekonomi masyarakat Lebak semakin tumbuh. Para pedagang, pelaku UMKM, kelompok seni budaya dan lainnya rezeki dari kegiatan itu.