Gubernur Banten, WH, Menyerahkan Bantuan Untuk Masjid Baituttaqwa Balaraja

Gubernur Banten, Wahidin Halim, memberikan arahan saat berkunjung ke Masjid Baitutaqwa di Balaraja, Tangerang.-(**)

TANGERANG,BANTENGATE.ID–Gubernur Banten, Wahidin Halim, menyerahkan bantuan untuk pembangunan Masjid Baituttaqwa  Kampung Pekong RT 03/01, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Kamis (31/3/2022).

Bacaan Lainnya

Bantuan yang diberikan tersebut bersumber dari dana zakat ASN Pemprov Banten yang terkumpul di Baznas Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Ada dua masjid di Desa Saga yang mendapat bantuan dari Baznas UPZ Pemprov Banten, lima mushola dan tujuh majlis ta’lim. Untuk bantuan pembangunan masjid, masing-masing diberikan sebesar Rp10 juta, sedangkan mushola dan majelis ta’lim masing-masing Rp5 juta. Selain itu,  diberikan juga bantuan untuk yatim/du’afa  sebanyak 120 orang serta bantuan kaki palsu untuk warga disabilitas.

Gubernur Wahidin Halim, secara pribadi juga ikut membantu pembangunan masjid di Desa Saga. “Saya juga akan ikut membantu semen dan uang tunai. Nanti besok pagi saya serahkan, karena kalau sekarang tidak membawa uang,” ujarnya.

Gubernur WH dalam sambutannya mengatakan, sejak dirinya menjabat sebagai Gubernur Banten, membuka UPZ guna penyaluran zakat dari seluruh ASN yang bertugas di lingkungan Pemprov Banten. Salah satu dari hasil tersebut, yakni terbangunnya Masjid Rahmatan Lil’Alamin di tempat wisata “Negeri di Atas Awan”, di Desa Citorek Kabupaten Lebak.

“Masjid Rahmatan Lil’alamin,  pembangunannya menggunakan dana dari zakat ASN, sekitar Rp6 miliar, dan alhamdulillah kemarin baru kita resmikan. Jadi kalau orang Saga berlibur ke Citorek sana, kalau mau istirahat dan sholat kami sudah menyediakan masjidnya,” kata WH.

Kemudian, lanjut Gubernur WH, ketika ia mendengar dengan adanya pembangunan masjid di sini, dirinya kemudian berinisiatif untuk ikut membantu dengan dana yang ada di UPZ Baznas Pemprov Banten itu.

Dikatakan WH, dirinya juga saat ini sudah mempunyai beberapa pesantren tahfidz bagi anak-anak generasi pecinta Alam Qur’an. Semua akomodasi yang diberikan gratis dan tidak dipungut biaya sama sekali.

“Tidak hanya saat ini, komitmen itu juga sudah saya canangkan sejak menjabat Kepala Desa, Lurah, Camat dan Walikota. Karena saya melihat, dengan mempunyai jabatan, saya bisa berbuat baik untuk masyarakat banyak,” ungkapannya.

Diungkapkan WH, membangun masjid itu merupakan bentuk amal jariah yang akan menyelamatkan kita di akhirat nanti. Oleh karena itu, perbanyaklah amal jariah seperti ini. Tidak mesti besar, sesuaikan dengan kemampuan untuk bersama-sama berlomba dalam kebaikan.

“Dulu sekitar tahun 1978 juga saya Ketua DKM. Waktu itu sama untuk membangun masjid masyarakat bergotong royong dan alhamdulillah sekarang masjidnya sudah bagus,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu juga WH mengatakan bahwa dirinya bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy sudah banyak melakukan pembangunan, seperti revitalisasi kawasan ziarah Banten Lama yang saat ini telah bagus dan banyak dikunjungi masyarakat.

“Dulu, sewaktu saya baru menjabat, kondisi tempat ziarah di Banten Lama itu kumuh, kotor dan jorok. Tapi kemudian kita anggarkan sekitar Rp60 miliar lebih untuk revitalisasi, dan alhamdulillah sekarang sudah bagus.,” ujarnya.

Ketua Panitia pembangunan masjid Baituttaqwa, Budi Muhdini, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur WH yang sudah menyempatkan hadir di tengah-tengah masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan untuk pembangunan masjid.

Budi mengaku, kepedulian Gubernur WH terhadap persoalan keagamaan begitu tinggi. Hal itu terlihat dari hasil buat pembangunan yang dilakukan WH selama menjabat dari mulai kawasan Banten Lama, masjid di atas awan sampai kepada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

“Alhamdulillah masyarakat sini sudah merasakan buah pembangunan Pak Gubernur, karena kami setiap jumat malam itu berziarah ke Banten Lama,” katanya.

Menurut  Budi, pembangunan masjid Baituttaqwa, murni berasal dari iuran warga. Dimana berdasarkan hasil perhitungan, panitia membutuhkan anggaran sebesar Rp2,7 miliar untuk pembangunan masjid ini.

“Saat ini pembangunannya baru dasar dan pengecoran yang menghabiskan anggaran sekitar Rp700 juta. Sedangkan saldo yang ada kurang lebih sekitar Rp100 juta, jadi masih banyak kekurangan,” ungkapnya.--(red/em)

Pos terkait