Tanah Datar, Bantengate.id–Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk pemilihan anggota DPD RI akan digelar pada 13 Juli 2024 di Provinsi Sumatera Barat. Salah satu calon yang akan berkompetisi adalah H. Jelita Donal, Lc, yang dikenal dengan sebutan Buya Jel Fathullah, Lc.
Pada pemilihan sebelumnya, H. Jelita Donal, meraih suara terbanyak ketiga di Sumatera Barat dengan jumlah 309.000.- suara. Meskipun sudah dianggap lolos ke Senayan, adanya permasalahan internal di lingkup DPD RI mengharuskan dilakukannya Pemilihan Suara Ulang (PSU), sesuai dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 789 Tahun 2024. Dalam penetapan tersebut, H. Jelita Donal, memiliki nomor urut 8 dari total 16 calon.
Jelita Donal berharap agar semua pihak, terutama penyelenggara PSU, dapat mengedukasi masyarakat untuk datang ke TPS dan memberikan suara. “PSU telah menguras biaya yang tinggi. Oleh karena itu, perlu produk PSU yang betul-betul berkualitas agar terpilih utusan daerah yang terbaik. Semoga isu lemahnya sentuhan dan peran anggota DPD RI selama ini bisa teratasi dengan pemilihan ulang ini,”kata Jelita kepada awak media pada Senin 1 Juli 2024.
Jelita juga menekankan pentingnya menjaga integritas penyelenggaraan PSU, dengan menghindari praktik-praktik seperti politik uang dan kongkalikong antara kandidat dan penyelenggara. “Saya sangat berharap kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat untuk dapat berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan PSU nantinya. Untuk semua konstituen, tetap semangat dan konsisten,” tegasnya.
Muhammad Idrus, seorang tokoh masyarakat Tanah Datar, menyatakan ketidakpuasannya terhadap PSU ini. Namun kita, sebagai masyarakat, hanya bisa menyikapi hal tersebut dalam PSU nanti. “Kita sangat berharap H. Jelita Donal bisa terpilih kembali sebagai anggota DPD RI dari Sumbar. Karena beliau adalah seorang ulama yang patut jadi panutan, dengan perolehan suara 309.000 yang bukan main-main,” ucap M. Idrus.
Idrus menambahkan bahwa harapannya kepada Ustad Jelita untuk dapat “membangkit batang tarandam” serta membangkitkan marwah Minangkabau sebagai gudangnya ulama untuk panutan anak kemenakan di masa mendatang.--(yen)