Lebak, Bantengate.id—Keterwakilan perempuan di lembaga legislatif, mutlak diperlukan. Kaum perempuan yang duduk di lembaga parlemen, hingga saat ini masih sedikit sehingga isu kebijakan terkait kesetaraan gender belum mampu direspon secara baik.
“Saya akan mengusung dan membawa suara kaum perempuan, sehingga tidak termarginalkan dan dapat sejajar dengan kaum pria dalam menentukan arah kebijakan pembangunan. Sudah saatnya kaum perempuan bangkit,”kata Hj.Euis Suhartini, Bacaleg DPRD Kabupaten Lebak Dapil 4 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menjawab pertanyaan media di Bayah, Senin (10/7/2023).
Menurut Hj. Euis Suhartini, saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih rendah, di bawah 30%. Pentingnya peningkatan partisipasi perempuan di lembaga legislatif supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial. Selain itu, menguatkan demokrasi yang pro perempuan dan anak di ruang publik.
Dikatakan Euis, wilayah pemilihan Dapil 4 Kabupaten Lebak, yang meliputi 5 Kecamatan; Cilograng, Cibeber, Bayah, Panggarangan dan Cihara. Kecamatan Cilograng, merupakan daerah perbatasan antara Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Jarak dari Kota Rangkasbitung ke Cisolok, sekitar 205 KM dengan menempuh perjalanan 4-5 jam.
Wilayah Dapil 4 Lebak Selatan, memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Lebak Selatan memiliki sejumlah potensi destinasi wisata pantai, seperti; Pantai Citarate, Pantai Cibareno, Curug Kanteh, Pantai Sawarna, Pantai Cihara dan Pantai Kalapa Warna. Selain itu, memiliki sejumlah wisata budaya dan potesi alam lainya. Namun potensi tersebut belum secara maksimal di olah, karena masih sedikit kaum peremuan yang dilibatkan dalam pengelolaan potensi alam tersebut.
“Banyak yang bisa dilakukan kaum perempuan untuk ikut serta dalam pengelolaan potensi sumber daya alam, seperti; pengembangan usaha kuliner, kerajian tangan atau produk UMKM lainya di area destinasi wisata. Dengan begtu, kaum perempuan juga bisa ikut menopang dalam penguatan perekonomian keluarga dan tidak sebatas mengandalkan pemberian dari suami,” kata Euis yang mantan pegawai BKKBN Lebak ini.
Persoalannya adalah, sejauh mana kaum perempuan di wilayah Lebak Selatan ini, bisa diberikan peran dan edukasi serta di latih agar memiliki skill tanpa menanggalkan kodratnya sebagai seorang isteri, sebagai ibu rumah tanga, sebagai penerus keturunan, pendidik anak dan sebagai anggota masyarakat.
“Beranjak dari hal tersebut, saya akan sepenuhnya memperjuangkan suara atau aspirasi hak-hak perempuan dan masyarakat Lebak Selatan kepada Pemeritah Kabupaten Lebak dan memberdayakan sesuai dengan potensi,”kata Euis Suhartini, seraya permohonan do’a dan dukungan pada saat pemilihan.—(ridwan)