Lebak, Bantengate.id–Massa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC), Kabupaten Lebak, terpaksa harus kecewa, lantaran Penjabat Gubernur Al Muktabar, tidak jadi datang ke wilayah Lebak Selatan. Padahal rencananya, para mahasiswa di Lebak Selatan, akan turun ke jalan dan akan menghadang, Al Muktabar, yang selama ini terkesan tidak peduli terhadap perjuangan terbentuknya daerah otonom baru (DOB) Kabupaten Cilangkahan.
Kendati Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, tidak jadi berkunjung ke wilayah Cilograng, Lebak Seatan, namun mahasiswa yang tergabung dalam wadah IMC, tetap melaksanakan orasi di daerah Simpang, Malingping, Selasa (6/6/2023). Para mahasiswa di tengah hujan turun deras, tetap semangat berorasi dan meneriakan terwujudnya DOB Kabupaten Cilangkahan.
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Cilangkahan, Jaka Eriyandi, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, selama menjabat PJ Gubernur Banten, Al Muktabar, sama sekali tidak pernah peduli dengan aspirasi masyarakat di wilayah Lebak Selatan, “pisah” dari Kabupaten Lebak dan menginginkan terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB), yaitu DOB Kabupaten Cilangkahan.
“Apa ada yang pernah mendengar Al Muktabar peduli terhadap perjuangan pembentukan DOB Kabupaten Cilangkahan. Jangankan tindakan, bicara soal Cilangkahan saja saya tidak pernah mendenganya,” kata Jaka.
Menurut Jaka, Al Muktabar, tidak pernah mau membuka mata untuk menyerap aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, kata Jaka, Almuktabar ini tidak layak memimpin Banten.
“Seorang pemimpin harusnya paham, paling tidak mendengar harapan yang sudah berpuluh-puluh tahun dinginkan oleh masyarakat Lebak Selatan,” tegasnya.
Dikatakan Jaka, Al Muktabar tidak jadi datang, entah karena takut di demo atau apa. Yang jelas ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap masyarakat di Lebak Selatan. Berdasarkan informasi yang di dapat, sedianya Al Muktabar, pada hari Selasa (6/6/2023), akan hadir Di Desa Gunung Batu, Kecamatan Cilograng. Namun, informasi yang kemudian diperoleh, Al Muktabar, tengah melakukan rapat soal inflasi di Serang dan akan bertolak ke Jakarta untuk mengikuti rapat.
Sementara, Hendrik Arrizqy, Korlap aksi menyampaikan, bahwa aksi yang dilaksanakan hari ini merupakan bentuk konsistensi Ikatan Mahasiswa Cilangkatan dalam mengawal terealisasinya DOB Kabupaten Cilangkahan. Hendrik mengharapkan kedepannya pemerintah lebih peka dalam memperhatikan sisi sumber daya manusia dalam segi ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan.
“IMC sebagai lokomotif perjuangan dalam basis mahasiswa mengharapkan agar pemerintah lebih peka dalam mengkaji penguatan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia sebagai penyokong kekuatan ekonomi masyarakat Lebak Selatan khususnya,”kata Hendrik.
Sedangkan, Andika Krisna Putra, dalam orasinya menyampaikan bahwa ini adalah salah satu bentuk kepedulian mahasiswa dalam mendorong terealisasinya DOB Cilangkahan yang sudah sejak dulu di cita-cita kan oleh para leluhur dan masyarakat selatan. Karena pada dasarnya secara potensi, sumber daya alam dan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Lebak Selatan sudah mempuni dan layak untuk menjadi daerah otonom tersendiri dan “pisah” dari Kabupaten Lebak.
Wilayah Lebak Selatan, meliputi 10 Kecamatan; Cilograng (10 desa), Cibeber (22 desa), Bayah (11 desa), Panggarangan (11 desa), Cihara (9 desa), Malingping (14 desa), Wanasalam (13 desa), Cijaku (11 desa), Cigemblong (8 desa), dan Banjarsari (20 desa).–(ridwan).