Jejak Masa Keemasan Antam Cikotok Lebak Selatan

BANTENGATE.ID, LEBAK:– Hari itu, Rabu (09/12), hujan cukup deras mengguyur dalam perjalanan tim Customize Pro Design bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak menuju Banten Selatan. Jalannya berkelok – kelok dengan jarak tempuh sekitar 120 Km dari Kota Rangkasbitung, melalui jalan andalan Bojongleles – Gunung Kencana – Malingping – Bayah. Meski memakan waktu 3 jam perjalanan, hal itu tidak terasa membosankan karena alamnya yang cukup memanjakan mata.

Bacaan Lainnya

Perjalanan ini diikuti oleh Kasie Pengembangan Usaha Ekonomi Kreatif Dispar Lebak, Farid Surawan, SE, dengan agenda mencari “harta karun” yang terpendam di sisa-sisa kejayaan emas PT Antam di Cikotok, Bayah, Kabupaten Lebak. Tak lupa pula Agus Rulli, sang kameramen, pun ikut dalam misi pencarian harta karun ini. Kamera, charger dan peralatan lainnya dibungkus rapi demi menangkap momen indah di Lebak Selatan nantinya.

Jalan yang ditempuh cukup membuat kendaraan melaju dengan aman dan lancar, cukup mulus sehingga tidak ada kendala yang berarti. Meskipun ada sedikit jalan yang berlubang, namun hal itu tak mengurangi keceriaan dan rasa penasaran ingin melihat dan menjadi saksi sejarah masa kejayaan Pertambangan Emas Cikotok, yang konon kabarnya, dahulu Cikotok Bayah dikenal dengan “New York” nya Indonesia, saking ramai dan padatnya roda industri dan perekonomian saat itu.

Sebelum mencapai titik lokasi, perjalanan terhenti untuk berkunjung ke Villa Hejo Kiara Payung, disambut oleh sosok ramah Abah Lala (panggilannya). Tempatnya asri, dengan konsep rumah panggung khas dengan tembok dari bilik dan halaman ditanami tumbuhan herbal.

“Kami senang sekali dikunjungi oleh tim kreatif dari Dispar Lebak, Alhamdulillah, saat ini potensi kami tersosialisasikan berkat promosi yang gesit dari Dispar Lebak, sehingga Kiara Payung – Villa Hejo bisa dikenal oleh masyarakat,” kata Abah Lala.

Sesampainya di Kilometer 0 Kabupaten Lebak, tim segera menyusuri tapak perjalanan dan sampai di eks Kantor Pusat PT Antam. Suasananya sepi dan bangunan khas Belanda masih dipertahankan dengan baik. Sangat eksotik. Disalah satu sudut halaman, terdapat pojokan yang sangat indah. Info security setempat, lokasi tersebut sering dijadikan momen foto bagi pengunjung.

“Disitu sering banyak yang foto, terutama ABG suka pada selfie, karena viewnya tepat menuju pantai Bayah, cocoklah buat posting di IG (instagram) mah,” pungkas Indra.

Setelah mengambil beberapa spot foto dan dokumentasi, ada tersirat wajah miris melihat kondisi eks Tambang Cirotan – Cikotok saat ini. Sisa kejayaan sejak tahun 1932 nampak tidak berbekas di masyarakat Cirotan – Cikotok Bayah. Hanya menyisakan puing – puing bangunan dan tugu Tambang Cirotan yang dibangun 17 Juli 1955.

“Dulu, untuk dapat Rp 500.000, sangatlah mudah, itu terjadi pada era 70-an, tapi sekarang  Rp 100.000 saja susahnya minta ampun, tapi saya yakin akan ada waktu masa jaya kembali untuk Bayah, aamiin,” tukas Indra menjelaskan.

Potensi wisata di Lebak Selatan begitu banyak dan sangat lengkap. Mulai dari keindahan pantai, dataran tinggi kebun teh Cikuya, juga bekas pertambangan Cikotok. Hal itu menjadi alasan untuk mengemas destinasi wisata unggulan tersebut dengan apik, agar kelak bisa mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara yang akhirnya akan berdampak pada perekonomian masyarakat Bayah.– (dimas)

Pos terkait