Jejak Ramadan

Jejak Ramadan

Oleh Dian Martiani,

HAMPIR SEPEKAN Ramadan telah berpisah dengan kita, dengan sejuta kenangan indah saat kita bersamanya. Seluruh amal yang kita lakukan dengan ikhlas, dilipatgandakan balasannya oleh Dzat Yang Maha Agung. Ramadan, bulan yang begitu banyak memberikan pembelajaran dan pengalaman spiritual.

Bacaan Lainnya

Selama bulan Ramadan, Allah membukakan selebar-lebarnya pintu Syurga dan ditutup serapat-rapatnya pintu neraka.  Dibelenggunya syetan agar tak menggoda manusia.

Laman ISLAMPos menyebutkan Ramadhan berasal dari akar kata Arab ramidha atau arramadh yang berati panas terik matahari yang intens dan kering, terutama tanah.  Ramadan juga diidentikkan dengan bulan pembakaran. Panasnya Ramadhan mampu membakar dan menghanguskan dosa-dosa.  Beberapa mengatakan dinamakan demikian karena hati dan jiwa lebih mudah menerima nasihat dan mengingat Allah selama bulan Ramadan, seperti pasir dan batu yang mudah menerima panas matahari.

Sebulan penuh kita ditempa.  Dilatih untuk beribadah lebih sempurna.  Dilatih untuk lebih peduli terhadap sesama. Diakhiri dengan pembersihan jiwa melalui penunaian zakat fitrah. Bulan yang meniscayakan tumbuhnya karakter-karakter Rabbani.

Diantara ciri-ciri orang yang sukses menjalani ibadah dibulan Ramadan adalah ketaqwaannya semakin kokoh, ibadahnya semakin terjaga, dan sifat-sifat Rabbaninya lebih kental mewarnai hari-harinya seperti lebih dermawan, lebih penyayang, dan lebih peduli terhadap lingkungan (REPUBLIKA co.id).

Dalam laman yang sama diungkapkan, Rasulullah kerap memberi makan orang yang berbuka. “Barangsiapa memberi buka orang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibn Majah, dan Ibn Hibban).  Beliau juga banyak beribadah pada malam Ramadhan, “Barangsiapa shalat pada malam-malam Ramadhan dengan iman dan mengharapkan keridhaan-Nya maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim).

Pada bulan ini Rasulullah juga banyak sedekah dan tadarus Alquran. Dari Ibnu Abbas, “Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dan lebih besar kedermawanannya pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril biasa menemuinya setiap malam Ramadhan, lalu tadarus Alquran (dengan beliau). Sungguh, Rasulullah ketika ditemui Jibril menjadi orang yang lebih murah hati dalam kebaikan sehingga lebih banyak memberi (seperti) tiupan angin.” (HR Bukhari dan Muslim).

Pada Ramadan tahun 1442 H ini, rasa kemanusiaan kita diuji dengan terjadinya tindakan kejahatan yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan yang dilakukan oleh Yahudi Israel terhadap rakyat Palestina.   Banyak dari korban kejahatan ini adalah warga sipil yang terdiri dari wanita dan anak-anak.  Memantik rasa kepedulian kita.  Turut merasakan apa yang saudara kita rasakan di belahan bumi para syuhada itu, dengan memberi bantuan sekuat kemampuan yang kita persembahkan.

Berbagai kebaikan bulan Ramadan yang telah diraih dengan upaya optimal, hendaknya tetap dapat dipertahankan sebagai jejak-jejak Ramadan.  Mewarnai hari-hari kita pasca Ramadan.  Kemenangan mempertahankan kebaikan inilah yang sejatinya kita rayakan pada Hari Raya Idul Fitri sebagai penutup bulan penuh ampunan ini.

Jangan seperti wanita pemintal benang, yang sudah susah payah benang dipintalnya dengan rapi, kemudian ia uraikan kembali.  Sudah tiga puluh hari kita menahan segala hawa nafsu, termasuk menahan makan dan minum.  Jangan sampai lost control ketika memasuki 1 Syawal, merasa bebas, semua dimakan, sampai jarum timbangan terus mengarah ke kanan. Ups.

Bulan Syawal hendaknya dijadikan momentum untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan amalan yang telah tertanam selama bulan Ramadan.  Menyisakan beragam kebaikan.  Membangun jejak-jejak penuh keistimewaan.  Untuk kemudian membangun kembali kerinduan terhadap perjumpaan dengan Ramadan ditahun-tahun berikutnya.  Semoga Allah kembali mempertemukan.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Taqoballahu Minna wa Minkum.

Taqobal ya Kariim

*)Penulis adalah Praktisi Pendidikan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *