Bantengate.id, Kanwil Kemenag Provinsi Banten Melalui Bidang Pakis Selenggarakan Launching Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2023. Acara launching HSN 2023 tersebut diselenggarakan di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Banten pada Kamis, 17 Oktober 2023.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pejabat Esselon III Kanwil Kemenag Provinsi Banten, Kepala Kemenag Kab/Kota Se-Provinsi Banten, Ketua PWNU Provinsi Banten, KH. Bunyamin Hafidz, Ketua Panitia Hari Santri UIN Banten dan tokoh masyarakat lainnya.
Acara juga dimeriahkan oleh Tim Paduan Suara Ponpes Al Quraniyyah, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Dilansir dari laman banten.kemenag.go.id, Kepala Bidang Pakis Kanwil Kemenag Banten, Abdul Rojak mengatakan bahwa Hari Santri Nasional Tahun 2023 tingkat Kanwil Kemenag Provinsi Banten akan dimeriahkan dengan berbagai acara.
Seperti lomba membuat film pendek kehidupan santri, lomba karya tulis ilmiah Hari Santri, Istighosah dan Do’a Santri Banten untuk Indonesia, Pemberian izin operasional Pesantren secara simbolis dan pesantren expo.
“Acara puncak adalah Apel Hari Santri di Alun-alun Barat Kota Serang. Mohon dukungan dan do’a untuk mensukseskan acara ini,” katanya.
Secara simbolis launching Hari Santri Nasional 2023 ditandai dengan pemukulan bedug oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten, Nanang Fatchurrochman.
Diketahui, Hari Santri diperingati setiap tangg 22 Oktober, hal itu berjalan sejak diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.
Tema peringatan Hari Santri 2023 adalah ‘Jihad Santri Jayakan Negeri, tema ini memberi pesan bahwa peringatan Hari Santri tahun ini ingin merayakan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan dan perjuangan kebodohan.
“Di zaman yang penuh tantangan dan kompleksitas, jihad tidak lagi merujuk pada pertempuran fisik, melainkan pada perjuangan intelektual yang penuh semangat,” kata Kakanwil.
Santri sebagai penjaga terdepan dalam pertempuran melawan ketidakpahaman, kebodohan, dan ketertinggalan. Santri merupakan pejuang ilmu pengetahuan yang tidak kenal Lelah mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan sebagai senjata utama mereka.
“Dalam tradisi Islam, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan. Santri sebagai teladan dalam menjalani jihad ini,” ujarnya.
Dengan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, para santri memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan. (rel)