Lebak, Bantengate.id–Tragedi yang menewaskan anggota Paskibra, SMK Negeri 1 Rangkasbitung yang bernama Hafiz (16) dan Yusgio (16) di bekas galian pasir Kampung Cidingin, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, diklaim pihak sekolah karena tidak pandai berenang pada saat menyelamatkan rekannya.
Untuk melakukan mediasi dan menceritakan kejadian sebenarnya SMK Negeri 1 Rangkasbitung menggelar Konfrensi Pers di Aula Pancasila SMKN 1 Rangkasbitung, dengan mengundang kedua orang tua korban agar tragedi tersebut bisa diketahui sesuai dengan fakta yang ada.
Kepala Sekolah SMKN 1 Rangkasbitung, Sukarno, mengatakan, awal terjadinya tragedi tersebut bermula ketika kedua korban hendak menyelamatkan rekannya yang terpeleset ke kubangan bekas galian pasir, karena tidak pandai berenang naas kedua korban Hafiz dan yusgio tenggelam dan meninggal dunia.
“Awalnya mau nyelamatin temennya yang perempuan yang terpeleset, ternyata kedua korban diduga tidak pandai berenang,” Ujar sukarno kepada awak media, Selasa (14/05/2024)
Lanjut sukarno, memaparkan pihaknya sudah melakukan berbagai tindakan santunan untuk pihak keluarga atas meninggalnya kedua korban.
Diantaranya yakni mengurus administrasi jenazah di Rumah Sakit dan memberikan santunan untuk pihak keluarga korban.
Ditempat yang sama, salah satu orang tua korban yakni Ayah Kandung Hafiz yang enggan disebut namanya, dalam konfrensi pers tersebut menyatakan dirinya beserta keluarga telah mengikhlaskan kepergian putranya dalam tragedi tersebut.
“Iya kita sudah ikhlas dengan semuanya, semoga menjadi pembelajaran buat kita semua,” singkatnya, “
Dalam acara tersebut dihadiri puluhan unsur Media, KCD Pendidikan Provinsi Banten, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Anggota TNI daru Koramil Rangkasbitung dan yang lainnya. Sementara dari Polres Lebak, yang juga diundang di cara tersebut berhalangan hadir.–(ridwan)