Lebak, Bantengate.id—Beredar video di media sosial yang memperlihatkan keributan dan terjadi baku hantam saat pertandingan bola voli antar-SMP pada kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Lebak, Banten, di Gedung Olahraga (GOR) Ona Rangkasbitung, Jumat 7 Juni 2024.
Insiden ini menimbulkan keprihatinan berbagai kalangan, karena O2SN sejatinya adalah ajang untuk mengembangkan talenta siswa di bidang olahraga, yang diharapkan bisa melahirkan atlet berprestasi di berbagai cabang olahraga.
Dalam akun Instagram tyara_januar04, mengungkapkan, bahwa keluarganya menjadi korban pengeroyokan yang dipicu oleh seseorang berpakaian hijau muda. Tyara Mualida, 35 tahun, menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula ketika adiknya, Fikri (20 tahun), sedang menonton pertandingan bola voli antar-SMP dan meminta penonton lain untuk duduk tertib di belakang. Namun, tiba-tiba seorang oknum berbaju hijau menyerang Fikri, yang kemudian memicu keributan dan menyebabkan ibunya jatuh karena tendangan.
“Adik dan mamah sudah tiga hari ke Rangkas untuk menonton keponakan mamah dari Bayah tanding voli dalam kegiatan O2SN yang dipusatkan di Kota Rangkasbitung,” kata Tyara.
Menurut Tyara, sejak awal pertandingan, penonton dari salah satu SMP sudah mulai melontarkan kata-kata tak pantas kepada tim lawan dari SMPN Bayah. “Bicaranya kasar,” tambahnya.
“Mamah saya sampai sekarang masih trauma kalau mengingat kejadian itu. Di badan mamah ada tanda biru bekas tendangan para pengeroyok. Kalau adik saya tidak ada luka luar, tetapi belum dirontgen karena takut ada luka dalam. Sekarang dia mengeluh kepalanya sakit akibat dipukul oleh oknum,” jelas Tyara.
Saat awak media menghubungi Kepala Dinas Pendidikan (Kadis Dindik) Lebak, Hari Setiono, melalui pesan WhatsApp pada Senin (10/06/2024), belum memberikan jawaban, sekalipun isi pesan untuk minta penjelasan sehubungan dengan insiden tersebut sudah baca.
Sementara itu, Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Ibnu, yang dihubungi di kantor Dinas Pendidikan pada hari yang sama, sedang tidak ada di tempat.--(ridwan)