Di era digital, menjaga kesehatan mental menjadi semakin penting. Teknologi yang berkembang pesat memberikan banyak manfaat, tetapi juga membawa tantangan tersendiri. Dalam Islam, kesehatan mental adalah bagian integral dari kesejahteraan manusia, dan ada banyak cara untuk mengelola kesehatan mental sesuai dengan ajaran agama.
Islam menyebutkan, salah satu konsep penting adalah keseimbangan hidup atau mizan. Overload informasi yang sering kita hadapi di era digital dapat mengganggu keseimbangan ini, menyebabkan kebingungan dan stres. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dalam konsumsi informasi dan aktivitas digital, serta meluangkan waktu untuk refleksi diri dan ibadah.
Media sosial sering kali menyebabkan perbandingan sosial yang tidak sehat, yang dapat memicu kecemasan dan depresi. Islam mengajarkan kita untuk bersyukur (syukur) dan merasa cukup (qana’ah) dengan apa yang kita miliki. Fokus pada rasa syukur dan penghargaan terhadap anugerah yang telah Allah berikan dapat membantu mengurangi perasaan rendah diri dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Penggunaan perangkat digital yang berlebihan juga dapat mengarah pada kecanduan, mengganggu waktu tidur, aktivitas fisik, dan interaksi sosial. Islam menganjurkan moderasi dalam segala hal, termasuk dalam penggunaan teknologi. Menetapkan batasan dalam penggunaan teknologi sesuai dengan prinsip moderasi ini dapat membantu mengurangi dampak negatifnya.
Praktik mindfulness dan meditasi, yang sering digunakan untuk mengelola stres dan kecemasan, memiliki padanan dalam Islam, yaitu dzikir dan shalat. Dzikir, atau mengingat Allah, dapat memberikan ketenangan batin dan membantu mengatasi kecemasan. Shalat lima waktu yang diwajibkan dalam Islam juga merupakan bentuk meditasi yang dapat membantu menenangkan pikiran dan mengatur ritme hidup.
Interaksi sosial yang sehat juga penting dalam menjaga kesehatan mental. Islam menekankan pentingnya silaturahmi dan menjaga hubungan baik dengan keluarga dan komunitas. Meluangkan waktu untuk bertemu dan berbicara langsung dengan teman dan keluarga adalah bagian dari ajaran Islam yang mendukung kesejahteraan emosional.
Layanan konseling dan terapi online juga dapat bermanfaat, dan Islam tidak melarang mencari bantuan profesional untuk masalah kesehatan mental. Justru, mencari bantuan adalah bagian dari ikhtiar atau usaha yang dianjurkan dalam Islam. Banyak konselor Muslim yang menggabungkan pendekatan terapi modern dengan nilai-nilai Islam, memberikan dukungan yang sesuai dengan ajaran agama.
Teknologi juga memiliki sisi positif dalam mendukung kesehatan mental. Aplikasi kesehatan mental yang menawarkan meditasi terpandu, pelacak suasana hati, dan dukungan komunitas dapat digunakan dengan bijak sesuai dengan prinsip Islam. Studi menunjukkan bahwa intervensi berbasis teknologi efektif dalam mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas hidup pengguna (Karyotaki et al., 2018).
Dengan menggabungkan strategi kesehatan mental modern dengan ajaran Islam, kita dapat menjaga kesejahteraan mental kita di era digital. Menetapkan batasan yang sehat, berlatih dzikir dan shalat, menjaga silaturahmi, dan memanfaatkan layanan konseling online adalah beberapa cara efektif untuk menjaga kesehatan mental sesuai dengan ajaran agama
*) Ditulis dari berbagai sumber