Leuit, Lumbung Padi Suku Baduy sebagai Simbol Ketahanan Pangan dan Kearifan Lokal

Leuit: Lumbung Padi Suku Baduy sebagai Simbol Ketahanan Pangan dan Kearifan Lokal

LEBAK – Lumbung padi, atau yang lebih dikenal sebagai Leuit oleh masyarakat Suku Baduy, bukan sekadar tempat penyimpanan bahan pangan, melainkan juga simbol kearifan lokal dan ketahanan pangan. Leuit berfungsi ganda sebagai tempat penyimpanan dan pengawetan hasil panen, yang mencerminkan kearifan tradisional masyarakat Suku Baduy.

Bacaan Lainnya

Berbeda dengan lumbung padi dari suku-suku lain, Leuit menggambarkan harmoni kehidupan masyarakat Baduy yang terus memegang teguh falsafah hidup mereka. Tradisi ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai kebersamaan dan keberlanjutan diwariskan dari generasi ke generasi. Leuit pun menjadi pembelajaran penting mengenai ketahanan budaya di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.

“Enya kan di Baduy mah, ari geus nikah téh kudu boga huma sorangan, jadi otomatis kudu boga Leuit ogé. Soalnya, setiap hasil ngahuma éta padina disimpen di Leuit. Berarti, nu loba Leuit-na éta ciri-ciri bisa tani atawa makmur,” ujar Suna Hermawan, warga asli Suku Baduy, saat berbincang dengan Bantengate.id pada Selasa, 24 Desember 2024.

Selain itu, Leuit memiliki berbagai ukuran, tergantung dari banyaknya hasil panen pemiliknya. Umumnya, Leuit memiliki tinggi sekitar 3,5 meter, panjang 4 meter, dan lebar 2,5 meter dengan pintu terletak di bagian atas, mirip dengan jendela.

Kapasitas tampung Leuit dapat menyimpan hasil panen padi huma sekitar 1.000 ikat atau sekitar 2,5-3 ton.

Leuit ini dibuat khusus untuk menyimpan padi huma, dan bangunannya dapat bertahan selama 50-100 tahun.

Diketahui, Suku Adat Baduy sangat teguh dalam memegang prinsip dan adat istiadat mereka, sehingga masyarakat Baduy terus menjaga keseimbangan alam semesta hingga saat ini.

Pada bulan Desember ini, jurnalis Bantengate.id berkesempatan mengunjungi Suku Baduy, dan ternyata masyarakat setempat sedang memasuki musim durian.

Menurut informasi, buah durian lokal Baduy mulai dipanen sejak awal Desember 2024, dengan puncak musim panen diperkirakan akan terjadi pada awal Januari 2025.

Pos terkait