Melalui Program FMSRB, DPKP Pandeglang Tingkatkan Produktivitas Lahan Pertanian

Kegiatan Konservasi lahan Poktan Cireban Jaya di lahan Pertanian Desa Kaduengang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten – Foto: Dokumentasi.

Pandeglang, Banten Gate.id

Bacaan Lainnya

Melalui Skema On Granting Projects Flood Management in Selected River Basins (FMSRB) tahun anggaran 2022, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang kembali meluncurkan Kegiatan Konservasi lahan kepada beberapa Kelompok Tani (Poktan) yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Pandeglang.

Kegiatan ini melibatkan dan memperdayakan masyarakat Kelompok Tani (Poktan) dengan kriteria bersedia berpatisipasi penuh hingga selesai, dan berkontribusi sedikitnya 20 persen untuk kegiatan konstruksi, operasi dan pemeliharaan.

Kabid Hortikultura DPKP Pandeglang didampingi Korluh Pertanian Kecamatan Cadasari dan CF FMSRB melakukan monitoring Bibit ke Poktan Cireban Jaya – Foto: Dokumentasi.

Faktor penyuluhan dan pembekalan terhadap kelompok tani juga memegang peran penting dalam Konservasi lahan ini, mengingat daerah lahan yang dikerjakan merupakan lahan yang berada di daerah aliran sungai Ciujung, Cidanau, dan Cidurian.

Selain memperbaiki kondisi lahan pertanian guna mengendalikan erosi melalui pengelolaan lahan yang lebih baik serta mengurangi limpasan melalui konservasi tanah dan air, Konservasi lahan juga memiliki tujuan penting yaitu meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Tak ayal, jika program yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian ini menjadi program primadona para Poktan dan kerap disambut antusias warga.

Seperti yang dirasakan Poktan Cireban Jaya Desa Kaduengang, Kecamatan Cadasari. Poktan ini merupakan salah satu Poktan di Kabupaten Pandeglang yang melaksanakan kegiatan konservasi lahan Program FMSRB tahun anggaran 2022. Poktan dan warga sekitar menyambut antusias kegiatan Konservasi lahan program FMSRB ini.

DPKP Kabupaten Pandeglang meninjau lokasi lahan Pertanian untuk Pelaksanaan Kegiatan Konservasi Lahan Poktan Cireban Jaya di Desa Kaduengang – Foto: Dokumentasi.

Memiliki puluhan hektar lahan pertanian di kawasan bukit gunung karang, Konservasi lahan Poktan Cireban Jaya sedikitnya akan menanam 2000 batang Bibit pohon pada sekitar 20 haktare lahan pertanian di kawasan tersebut, dan 100 batang Bibit Pohon di lahan Terasering.

“Kegiatan Konservasi lahan ini sangat banyak manfaatnya, selain menjaga kelestarian alam dan mencegah terjadinya erosi, juga dapat meningkatkan Produktivitas lahan Pertanian,” ucap Ketua Poktan Cireban Jaya, Suhandi, saat dikunjungi media di lokasi pada, Senin (29/08/2022).

Poktan Cireban Jaya memilih Bibit Pohon Pete varietas si Gobang ( Petai (Parkia Spesiossa hassk) sebagai media tanam pada Kegiatan Konservasi lahan – Foto: Dokumentasi

Adapun bibit pohon yang akan dijadikan media tanam pada kegiatan konservasi tersebut, Suhandi menjelaskan jika pihaknya memilih Bibit Pohon Pete varietas si Gobang yang sudah tersertifikasi dan berlebel sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam Pedum (Pedoman Umum) konservasi lahan Program FMSRB.

“Pohon Pete merupakan pohon yang banyak diminati oleh para petani disini (Kawasan Desa Kaduengang, – red.). Selain perawatannya mudah, buah yang dihasilkannya juga bernilai sangat ekonomis,” tuturnya.

“Terimakasih pada pemerintah atas Program ini. Mengingat konservasi lahan sangat banyak manfaatnya, Kami akan laksanakan kegiatan konservasi ini sebaik mungkin, sehingga nanti dapat  dirasakan manfaatnya baik oleh para petani maupun masyarakat,” pungkasnya.

Terpisah, Plt  Kabid Sarana dan Prasarana yang juga merupakan Sekretaris DPKP Kabupaten Pandeglang, Uun Junandar mengatakan, Program FMSRB ditopang oleh teknik budidaya yang benar (good agriculture practises), antara lain mencakup kegiatan Pra tanam hingga penanganan pasca panen, yang diharapkan dapat menghasilkan produk buah dan sayur segar yang akan dikonsumsi, bermutu baik, ramah lingkungan, berkelanjutan dan berdaya saing sekaligus meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani.

“Rangkaian Kegiatannya dimulai dari pembentukan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL), serta penguatan kelompok tani baik secara teknis, sosial dan ekonomi. Untuk daerah yang dikerjakannya di daerah aliran sungai Ciujung, Cidanau, dan Cidurian,” terangnya.

Dikatakan Uun, meningkatnya pendapatan petani dalam pengelolaan daerah aliran sungai melalui Wanatani atau agro forestry dan penanaman serta pemeliharaan tanaman sebagai bagian dari tindakan konservasi lahan kritis menjadi harapan besar program FMSRB.

“Harapannya, meningkatnya produktivitas lahan pertanian sehingga turut meningkatkan kesejahteraan Petani. Indonesia Hijau, Petani Makmur,” pungkasnya. ***(Adv.)

Pos terkait