Miris, Dituduh Mencuri Uang Rp 50 Ribu Saat PKL di RS Kartini, Isma Mustika, Dinonaktifkan Dari Poltekes Banten

Miris, Dituduh Mencuri Uang Rp 50 Ribu Saat PKL di RS Kartini, Isma Mustika, Dinonaktifkan Dari Poltekes Banten

Lebak, Bantengate.id–Buntut penonaktifan Isma Mustika Mahasiswi Poltekkes Banten, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa Ikatan Mahasiswa Lebak (Imala) dan PMII Lebak, menggelar aksi unjuk rasa di depan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, dengan membawa spanduk bertuliskan “Justice For Isma”, Senin (29/04/2024)

Bacaan Lainnya

Dalam tuntutannya para Mahasiswa mendesak Dinas Kesehatan  Lebak untuk memanggil pihak Rumah Sakit Kartini dan Pihak Poltekkes Banten untuk klarifikasi terkait penonaktifan Isma Mustika perihal tuduhan hilangnya uang sejumlah Rp. 50 milik Rumah Sakit Kartini Rangkasbitung kepada Isma Mustika .

Ketua PMII Lebak, Ahmad Saefudin, dalam aksinya mengatakan, pihaknya merasa miris dan akan memperjuangkan keadilan dan status Kemahasiswaan Isma Mustika di Poltekkes Banten dan menegakan di dunia pendidikan.

“Sangat miris, karena salah satu pegawai RS Kartini menuduh Isma mencuri uang Rp 50 ribu saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada bulan Januari 2024, dan mengakibatkan  dinonaktifkan sebagai  mahasiswa di Poltekes Banten,” Ucap Ahmad Saefudin.

Organisasi Mahasiswa PMII dan IMALA akan terus mengawal kasus ini hingga Isma Mustika kembali mengeyam pendidikan seperti semula.

“Kami akan terus mengawal sampai tuntas, dan hari ini adalah sebagai awal. Jika tidak segera ditindak pihak management  RS Kartini dan Poltekes Banten, kami akan terus melakukan aksi berjilid-jilid hingga Isma menemukan keadilan untuk bisa meneruskan kembali menuntut  ilmu  di lembaga pendidikan tersebut, “tegas Ahmad Saefudin.

Aksi unjuk rasa organisasi  mahasiswa PMII dan IMALA, dimulai dengan menabur bunga di sekitar Rumah Sakit Kartini sebagai bentuk keprihatinan atas tuduhan kepada Isma Mustika Mahasiswi Poltekkes Banten tersebut, lalu dilanjutkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.

“Ketika di RS Kartini, kami memulai aksi dengan tabur bunga sebagai bentuk prihatin dan kami gagal bertemu dengan Direktur Utamanya , sehingga hanya melakukan tabur bunga saja,” tuturnya.

Selain melakukan aksi menuntut keadilan untuk Isma Mustika, Massa Aksi juga menuntut fasilitas Rumah Sakit Kartini yang sangat tidak layak terutama dari kebersihan air dan pelayanan dasar yang sangat merugikan masyarakat yang ingin berobat.

“Itu di RS Kartini tempat cuci tangan (Wastafel) airnya sangat kotor seperti air got, dan dari itu kami menuntut Dinas Kesehatan Lebak untuk sidak langsung ke lokasi,”paparnya.

“Dan yang paling penting kami juga mendesak pihak Dinkes untuk memanggil RS Kartini untuk mengklarifikasi masalah Isma Mustika yang menjadi tuntutan utama kami,”sambungnya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Lebak, dr. Firman Rahmatullah, menyatakan, pihaknya baru menerima surat terkait permasalahan Isma Mustika dan pihak Dinkes juga tidak bisa mengintervensi permasalahan tersebut hanya bisa karena hal tersebut keputusannya ada di Poltekkes Banten.

“Kami baru menerima suratnya tadi pagi, dan untuk masalah Isma kami tidak bisa mengintervensi pihak Poltekkes Banten, paling pihak Dinkes Lebak akan memanggil semua pihak supaya mengklasifikasikan masalah Isma Mustika terkait penonaktifanya gara-gara uang Rp. 50 ribu,”kata Dr Firman Rahmatullah.

“Nanti kami panggil semua ya, dari pihak Rumah Sakit Kartini hingga Poltekkes Banten, biar menjelaskan terkait ini dan kami Dinkes Lebak hanya bisa memeriksa RS Kartini terkait Fasilitas dan pelayanan saja,” kata Firman.–(ridwan)

Pos terkait