Pedagang Gorengan Teriak, Ini Penyebab Naiknya Harga Minyak Naik

BANTENGATE.ID, LEBAK; Pedagang gorengan tahu krispi di Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengeluh. Pasalnya, harga minyak goreng kemasan dan curah mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Bacaan Lainnya

Pipit, pemilik dangangan tahu krispi yang sering mangkal di Jl. HM. Iko Jatmiko membenarkan perihal kenaikan ini. Sebelum adanya kenaikan, harga minyak goreng Rp 30.000 / kg, sekarang naik menjadi Rp Rp 35.000.

”Sangat terasa ketika pelanggan atau konsumen tahu harga naik, pasti berimbah kepada omset. Apalagi mendadak seperti ini, tapi apa boleh buat tetap harus jualan untuk menafkahi keluarga,” ujar Pipit kepada awak bantengate Kamis (4/11/2021).

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), dalam sepekan, rata-rata harga minyak goreng di pasar tradisional mengalami kenaikan dari Rp17.050 menjadi Rp17.550 per kilogram (kg). Sementara itu, harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan dalam sepekan dari RP16.550 menjadi Rp16.950.

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng di pasaran saat ini imbas dari tingginya harga minyak sawit mentah (CPO) dan kurangnya pasokan bahan baku di pasar minyak nabati dan lemak secara global.

“Hukum ekonomi supply vs demand berlangsung terjadi. Pasokan oils & fats dunia sangat berkurang. Inilah faktor utama terjadi short supply, maka harga minyak sawit di pasar global meningkat pesat sejak Januari 2021,” kata Sahat dikutip Bantengate.id. –(ridwan/dimas).

Pos terkait