PANDEGLANG, BANTENGATE.ID – Warga desa Panjangjaya Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang, Banten antusias menyambut pembangunan Jalan Usaha Tani.
Pasalnya, setelah sekian lamanya tidak memiliki akses jalan yang layak menuju lahan pertanian sehingga kerap menghambat mobilitas para petani, jalan sepanjang 350 meter dengan lebar 2 meter tersebut kini sedang dibangun dan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Pembangunan Jalan Usaha Tani dengan kontruksi Rabat Beton dilaksanakan secara swakelola oleh Poktan Mugi Jaya. Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan Program Flood Management in Selected River Basins (FMSRB) yang bersumber dari dana Loan Agreement ADB tahun anggaran 2022 melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang.
Ketua Poktan Mugi Jaya Desa Panjang Jaya, Satiri mengatakan, pembangunan JUT yang dilaksanakan secara swakelola oleh Poktan Mugi Jaya dengan volume Panjang 350 meter, Lebar 2 meter dan ketebalan atau tinggi 12 centi meter dengan nilai anggaran Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) lokasinya terletak di areal pertanian desa Panjangjaya Kecamatan Mandalawangi.
“Kegiatan ini dari usulan tahun 2021 sepanjang 350 meter, Alhamdulillah disetujui. Kontruksi pembangunannya Rabat Beton, dikerjakan secara swakelola oleh Poktan Mugi Jaya, dengan spesifikasi panjang 350 meter, lebar 2 meter dan ketebalan 12 centimeter dengan target waktu pelaksanaan selama 120 hari kalender kerja,” katanya, Sabtu (01/07/2022).
Menurutnya, pembangunan JUT di wilayahnya ini sangat mendesak mengingat akses yang menjadi mobilitas petani ini bertahun-tahun sudah rusak berat, sedikitnya ada 24 hektar lahan pertanian yang terhubung dengan akses jalan tersebut. Tidak hanya warga desa Panjang Jaya, pemilik lahan juga berasal dari sejumlah desa sekitar.
“Petani sangat kerepotan untuk ke sawah karena akses jalannya rusak parah. Adanya JUT ini sangat membantu mobilitas petani, baik untuk kepentingan mengolah lahan maupun distribusi hasil pertanian,” katanya.
Ia juga mengatakan, dalam pelaksanaanya kerap menemui kendala lantaran keterbatasan alat bangunan, namun kata ia, pihaknya selalu berupaya melaksanakan pembangunan ini semaksimal mungkin, mengingat pentingnya Jalan Usaha Tani ini sehingga fungsi dan manfaatnya nanti dapat dirasakan secara berkepanjangan.
“Kemarin sempat terjadi kendala lantaran alat pengolah bahan Corannya atau molennya rusak. Tapi kami terus berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan pembangunan JUT ini,” ungkapnya.
“Kalau sudah jadi nanti harus dirawat baik-baik. Semoga keberadaan JUT ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” tandasnya.
Sementara, salah seorang warga desa Panjangjaya sangat mengapresiasi pembangunan JUT ini, ia mengungkapkan bahwa sarana dan prasarana pertanian merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas petani. Menurutnya, dengan dibangunnya Jalan Usaha Tani ini akan meningkatkan produktifitas hasil pertanian.
“Kalau akses jalan sudah baik, pengairan baik, dan sistem pertanian diterapkan dengan optimal, kami yakin produktivitas pertanian di wilayah ini akan semakin meningkat,” pungkasnya. ***(Dad)