Penataan Jalur Kereta Api Pandeglang -Labuan Dimulai 2025, Pemerintah Siapkan Sarana Pendukung

Penataan Jalur Kereta Api Pandeglang -Labuan Dimulai 2025, Pemerintah Siapkan Sarana Pendukung

Lebak, Bantengate.id– Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta, Ferdian Suryo Adhi Pramono, mengungkapkan bahwa rencana reaktivasi (penataan) jalur kereta api Pandeglang-Labuan, yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, akan dimulai pada tahun 2025. Proyek tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas wilayah selatan Banten.

Bacaan Lainnya

Dalam acara Diskusi Santai yang digelar di RB-One Caffe Rangkasbitung pada Kamis (12/9/2024), Ferdian menjelaskan bahwa anggaran proyek ini sebelumnya dialihkan untuk penanganan pandemi, sehingga rencana reaktivasi tidak bisa segera dilaksanakan.

“Kemarin itu terhambat karena anggarannya difokuskan untuk Covid-19. Namun, sekarang rencana reaktivasi jalur Pandeglang-Labuan sudah dijadwalkan kembali, dan pelaksanaannya akan dimulai pada 2025 hingga 2029,” kata Ferdian.

Ia juga menambahkan bahwa PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) telah diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses reaktivasi tersebut. Menurut Ferdian, proyek ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat, karena jalur kereta api ini dianggap penting untuk menghubungkan daerah-daerah yang selama ini terisolasi.
Ferdian menjelaskan bahwa rencana reaktivasi jalur ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat dan DPR, khususnya Komisi V yang membawahi infrastruktur dan transportasi. Dalam rapat dengar pendapat dengan DPR, proyek reaktivasi ini telah dibahas secara mendalam dan menjadi bagian dari prioritas pemerintah.

“Pas kemarin Rapat Dengar Pendapat dengan DPR, kami sudah sampaikan, dan ternyata memang ini sudah menjadi konsentrasi DPR, terutama Komisi V. Ini juga merupakan janji pemerintah untuk meningkatkan transportasi publik di wilayah Banten,” ungkapnya.

Jalur Pandeglang-Labuan memiliki peran strategis dalam memfasilitasi mobilitas masyarakat dan mempercepat distribusi barang di wilayah Banten bagian selatan. Reaktivasi jalur ini diyakini akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di sektor pariwisata dan perdagangan.

Salah satu langkah awal yang akan dilakukan dalam proses reaktivasi jalur kereta api ini adalah penertiban lahan. Ferdian menyebutkan bahwa mulai tahun 2025, pemerintah akan mulai melakukan penertiban lahan di sepanjang jalur yang akan direaktivasi.

“Mulai tahun depan, insyaallah, kalau disetujui, kita akan mulai kembali penertiban lahan,” ujarnya.

Penertiban lahan menjadi salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan proyek ini, mengingat banyaknya lahan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat selama jalur kereta api tersebut tidak aktif. Namun, Ferdian optimis bahwa dengan adanya kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, proses penertiban akan berjalan lancar.--(ridwan)

Pos terkait