Pengunjung Kekawasan Destinasi Wisata Pantai Banten Selatan, Menyisakan Tumpukan Sampah

Sampah bekas makanan dan minuman dari pengunjung berserakan di Pantai Sawarna.p-(Foto wonk)

LEBAK, BANTENGATE.ID--Kunjungan wisatawan lokal kesejumlah destinasi wisata pantai di Kabupaten Lebak, Banten Selatan, usai perayaan Idhul Fitri 1443 H, ternyata berdampak masalah baru, yaitu sampah bekas makanan dan minuman yang  berserakan di sejumlah tempat.

Bacaan Lainnya

Tim Wartawan Bantengate, yang memantau sejumlah destinasi wisata, Rabu dan Kamis (4-5/5/2022), puluhan  ribu wistawan lokal nampak tumpah ruah menuju sejumlah destinasi wisata bahari di kawasan Kabupaten Lebak, Banten Selatan, seperti; Pantai Bagedur, Pasir Putih, Pantai Pulau Manuk, Pantai Sawarna dan Tanjung Layar, ternyata dikeluhkan sejumlah pengunjung  karena sampah yang berserakan di seputar pantai.

Data yang diperoleh Bantengate dari lokasi, jumlah pengunjung yang datang ke Pantai Bagedur pada hari Rabu (4/5/2022) tercatat sebanyak 7.000 orang.  Sementara pengunjung  destinasi wisata Pantai Pasir Putih, Sawarna dan Pulau Manuk, diperkirakan lebih dari 10 ribu orang

Sampah bekas makanan dan minuman pengunjung berserakan di Pantai Bagedur, Rabu malam (foto dimas)

“Saya tak bisa menikmati indahnya Pantai Bagedur. Datang sudah sore, karena terjebak kemacetan di jalan. Sementara pantai ini penuh sampah. Sampah bekas makanan dan botol air mineral berserakan dimana-mana. Bibir Pantai Bagedur, juga penuh dengan warung makanan, sehingga pemandangan ke laut lepas menjadi terhalang,”kata  Suparman (55 tahun) warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kepada Bantengate, Rabu malam (4/52022).

Suparman dan keluarga sengaja berkunjung ke Pantai Bagedur, untuk kali kedua. Pantai ini sangat indah, pasirnya putih, landai dan bentangan pantai cukup panjang. Namun, hari ini, kondisinya berbeda. Pengunjung begitu banyak, mungkin karena suasana liburan lebaran.

Pengunjung lain, Santo (35 tahun) dari Jakarta, juga menyampaikan keluhan yang sama. Ia dan keluarganya  tak bisa menikmati indahnya Pantai Bagedur. Karena suasana sudah sore, akibat terjebak macet dan pantai ini penuh sesak dengan pengunjung.

Sementara, Alim Raksa (30 tahun), wisatawan dari Pontang, Kabupaten Serang, Banten,  mengeluhkan kondisi sampah yang berserakan di kawasan Pantai Sawarna, Kecamatan Bayah, Banten Selatan.

“Sampah yang berserakan tersebut bila tidak segera di tangani para pengelola, bakal merusak keindahan pantai dan mencemari laut. Sampah yang bertebaran di sepanjang bibir Pantai Sawarna,  dapat terbawa arus ombak dan dapat merusak kehidupan hewan laut,”kata Alim.

Menurut Alim, mesti ada kesadaran dari seluruh pengunjung atau wisatawan untuk tidak buang sampah disembarang tempat. Begitupun dengan para pelaku wisata (pengelola dan para pedagang kuliner) harus mampu mengedukasi pengunjung untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat dan disediakannya bak sampah yang cukupmdi sejumlah titik.

Kepala Desa Sukamanah, Alek Helmi, yang dihubungi bantengate, Kamis malam (5/5/2022), mengatakan, terkait sampah yang berserakan di kawasan wisata Bagedur, itu benar ada.  Namun, sampah tersebut akan dibersihkan petugas setelah malam hari, di saat para pengunjung sudah meninggalkan lokasi wisata dan kemudian diangkut ke TPA di daerah Sukahujan.

“Setiap hari sampah dibersihkan. Hanya kebetulan saja, di hari kedua (Rabu-red) setelah lebaran jumlah pengunjung ke Pantai Bagedur, mencapai ribuan orang. Pasti sampah yang berserakan semakin banyak,”kata Alek.

Pemerintah Desa Sukamanah, kata Alek, yang diberikan kewenangan mengelola Pantai Bagedur, bersama para Pokdarwis sudah memberikan edukasi kepada  seluruh pengunjung dipintu masuk, untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Pengelola sudah menyediakan tempat sampah. Namun, kesadaran dari pengunjung juga masih kurang.

“Kita sudah berusaha untuk tetap menjaga kebersihan, apalagi di kawasan wisata.  Harus bersih dan indah. Dan untuk terciptanya hal tersebut diperlukan kesadaran semua pihak, terutama para pengunjung dan pelaku wisata,”tegas Alek.

Menurut Alek, kedepan,  sejumlah pedagang yang berjualan akan dipindah ke bagian atas dan tidak diperkenankan untuk berjualan di sepanjang bibir pantai, karena menghalangi pengunjung yang akan memandang ke laut lepas. Selain itu, akan menambah sejumlah tempat sampah di beberapa titik lokasi.

Sekcam Malingping, Usep Atori, menjawab pertanyaan, bahwa untuk pengelolaan sampah  ditangani oleh petugas yang tergabung di Pokdarwis. Tumpukan sampah pasti terjadi, karena pengunjung yang datang mencapai ribuan orang.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin, mengatakan, terkait tumpukan sampah di sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Lebak, akan dikoordinasikan dengan Pokdarwis untuk segera di tangani.

Pantauan Tim Bantengate, kemacetan lalu lintas menuju lokasi wisata di Banten Selatan, sangat parah terjadi. Pada hari Rabu (4/5/2022) arus lalu lintas  sejak memasuki Kadujajar -Malingping hingga pantai Bagedur, nyaris macet total. Jarak Malingping – Pantai Bagedur, di Desa Sukmanah, sekitar 7 KM harus menempuh waktu 2 jam lebih.

Kondisi kemacetan ini masih terjadi pada hari Kamis (5/5/2022). Begitupun arus lalu lintas yang akan menuju destinasi wisata di Panggarangan dan Bayah. Kemacetan sudah dimulai sejak dari kawasan Simpang, Malingping, hingga Bayah. Namun begitu, kondisi lalu lintas tetap tertib dan terkendali. Sejumlah aparat dari Polsek, TNI dan Pol PP serta para relawan, nampak mengatur arus  lali lintas.–(wonk/dimas/em).

Pos terkait