Pro Kontra Rencana KPU Lebak Hadirkan Band The Virgin di Malingping: Ini Kata EO Agara Production!

Pro Kontra Rencana KPU Lebak Hadirkan Band The Virgin di Malingping: Ini Kata EO Agara Production!

Lebak, Bantengate.id– Pro dan kontra rencana sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak yang akan menghadirkan grup band The Virgin di Alun-alun Malingping, yang lokasinya berjarak sekitar 10 meter dari Masjid Agung Baiturachim dan Puskesmas Rawat Inap, hingga hari ini masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Iwan, perwakilan dari EO Agara Production, ketika dihubungi melalui telepon pada Kamis sore, 22 Agustus 2024, menyatakan bahwa pihaknya hanya sebagai pelaksana untuk menyiapkan keperluan dalam kegiatan tersebut dan menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada KPU Lebak. “Jika konser ini direlokasi ke tempat yang diusulkan oleh masyarakat, kami siap,” kata Iwan.

Oleh karena itu, pihak EO belum berani membawa material dan perlengkapan lainnya atau memulai mendirikan panggung sebelum ada kesepakatan di lapangan dengan masyarakat. Menurut Iwan, jika konser tetap dilaksanakan di alun-alun sesuai dengan musyawarah yang akan diadakan pada Kamis sore hari ini, 22 Agustus 2024, pihak EO berencana menutup akses menuju masjid dan menyiapkan empat unit MCK mobil untuk keperluan penonton.

Rencana sosialisasi Pilkada Bupati/Wakil Bupati Lebak Tahun 2024 oleh KPU Kabupaten Lebak yang dibalut dengan menghadirkan grup band The Virgin di Alun-alun Malingping, menuai penolakan dari tokoh agama, pemuka masyarakat, dan para aktivis di Malingping. Penolakan ini pun menjadi viral di berbagai media online dan media sosial.

Pihak KPU mengadakan musyawarah bersama di Malingping. Musyawarah tersebut digelar di Aula Pendopo Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu (21/8/2024). Hadir dalam musyawarah tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lebak, Sukanta, Anggota KPU Lebak, Camat Malingping, Dadan Wardana, tim event organizer (EO), sejumlah tokoh masyarakat, ulama, pegiat sosial, pegiat seni, tokoh agama, dan lain-lain.

Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Malingping, Badriyudin, menyatakan bahwa pihaknya tidak menolak adanya sosialisasi Pilkada oleh KPU, namun menolak jika kegiatan tersebut disertai hiburan musik. “Kami mendukung sosialisasi KPU yang akan menggunakan Alun-alun Malingping. Namun, kami menolak jika harus ada hiburan artisnya karena akan mendatangkan maksiat, dan lokasi tersebut dekat dengan masjid. Tolong cari tempat lain, jangan di Alun-alun Malingping, karena sudah disepakati bahwa alun-alun hanya untuk kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) saja,” tegas Badriyudin.

Selain kedekatan lokasi acara dengan masjid, warga juga mengkhawatirkan dampak dari konser tersebut terhadap pasien di Puskesmas Malingping yang berstatus rawat inap dan letaknya bersebelahan dengan alun-alun. “Orang yang sedang sakit dan dirawat perlu istirahat, dan hal ini harus disadari dan dipahami oleh semua pihak,” tambahnya.

Masyarakat mengusulkan agar konser musik The Virgin direlokasi ke tempat lain, seperti Terminal Malingping yang tidak difungsikan, di lapangan olahraga sekitar Simpang, di Jalan Baru Beyeh (Haregem), atau Bagedur, atau di tempat lainnya di sekitar Kecamatan Malingping.

Hingga berita ini ditulis, Ketua KPU Lebak, Dewi, belum memberikan tanggapan terkait polemik ini, baik melalui saluran telepon maupun pesan WhatsApp. Tindakan KPU yang tidak segera merespons kekhawatiran masyarakat dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap suara masyarakat yang berada di sekitar alun-alun.–( red)


Pos terkait