Program “Jamilah”: Inovasi Puskesmas Bojongmanik Raih Penghargaan IGA 2020

BANTENGATE.ID, LEBAK:– Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meraih penghargaan Innovation Government Award (IGA) 2020 dari Pusat Litbang Inovasi Daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Penghargaan yang diterima Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (18/12), itu merupakan kali kedua, setelah penghargaan serupa diterima pada tahun 2017 lalu.

Bacaan Lainnya

Penghargaan Innovation Government Award (IGA) dari pemerintah pusat itu diberikan kepada Pemerintah Kab/Kota yang memiliki inovasi lahirnya sebuah perubahan yang berkaitan dengan pelayanan publik dan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

Hasil monitoring dan evaluasi dilihat dari 33 OPD, 28 Kecamatan dan 43 Puskesmas di Kabupaten Lebak, Banten, yang dipandang melakukan sebuah terobosan atau inovasi terhadap pelayanan publik, salah satu diantaranya adalah Program Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah (Program Jamilah) yang digagas Puskesmas Bojongmanik.

Tim Bantengate.id, Senin (21/12) bertandang ke Pusksemas Bojongmanik, pemilik inovasi, yang kini dikenal di mancanagara. Hujan deras yang turun sejak pagi, tak mengendurkan semangat, yang ada rasa penasaran untuk segera sampai di lokasi yang berjarak sekitar 57 KM dari Kota Rangkasbitung ini.

Ketua Program Jamilah, Agus Triana, mengatakan, bahwa masih tingginya angka kelahiran bayi di daerah ini perlu mendapat perhatian semua pihak, terlebih wilayah Kecamatan Bojongmanik letak geografisnya berbukit dan masih terdapat beberapa desa masih mengalami kendala sulit dijangkau karena prasarana jalan yang belum memadai.

Beranjak dari hal tersebut, Puskemas Rawat Inap Bojongmanik memberikan perhatian khusus terhadap ibu hamil dan balita. Kemudian mencoba melakukan kegiatan dengan menggagas program Inovatif  melalui kegiatan; PROGRAM INOVASI “JAMILAH “ (Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah).

Bak sebuah pribahasa, kata Agus, gayung bersambut kata berjawab, program “Jamilah” diapresiasi Tim Jalin USAID (United States Agency for International Development).

“Tim USAID sangat tertarik dengan inovasi yang digagas Tim Puskesmas Bojongmanik ini. Dalam pelaksanaan Program Jamilah, Tim lebih memacu keterlibatan peran aktif masyarakat melalui kader- kader, seperti Posyandu, yang ada di desa Bojongmanik,” kata Agus yang akrab disapa Kang Odon.

Dijelaskan Agus Triana, program JAMILAH ternyata mendapat apresiasi dari masyarakat. Sejak di gagas pada tahun 2017 lalu, program “Jamilah” terus bergulir dan menjadi change agent di bidang kesehatan di wilayah Kecamatan Bojongmanik.

“Suksesnya program Jamilah, tak lepas dari peran semua pihak dan terutama kekompakan dari unsur aparatur di Kecamatan, Puskesmas, Polsek, Koramil dan masyarakat. Motto yang di usung Tim Jamilah; nol kematian Ibu dan Bayi,” kata kang Odon.

Kepala Puskesmas Bojongmanik, H. Halwani, S.Pd, SKM, M.Kes, yang diwakili oleh Kepala Tata Usaha, Sukirno, S.Kep, menjelaskan, bahwa dengan kehadiran JAMILAH terbukti menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) hingga “zero kematian ibu dan bayi”.

Menurut Sukirno, sesuai dengan data pada tahun 2017 terdapat 81 kasus dan terjadi kematian ibu sebanyak 1 kasus. Namun, kini seiring dengan adanya Tim dari Program Jamilah, zero kematian ibu dan dan zero kematian bayi bisa terwujud.

“Alhamdulillah, semenjak dijalankannya program Jamilah ini, AKI dan AKB Kecamatan Bojongmanik hingga hari ini, “zero”. Semoga kami tetap bisa mempertahankannya,” tutup Sukirno.– (dimas/vina)

Pos terkait