BANTENGATE.ID, CISOLOK:– Senja itu, langit di Puncak Habibie diselimuti awan tipis. Sejauh mata memandang, nampak hamparan pasir putih dan laut yang biru, tak bosan untuk dipandang. Lekukan teluk dan keindahan alam yang menyatu di antara lautan lepas dan perbukitan nan hijau saling menyatu, menambah keindahan panorama alam.
Puncak Habibie, terletak di Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Puncak yang berada di ketinggian 380 meter di atas permukaan laut itu menjadi salah satu primadona di kalangan “pemburu” sunrise dan sunset.
Saat Bantengate.com, menapakan kaki di puncak ini, Minggu (18/10), memang sepi dari pengunjung, sebagai dampak dari PSBB seiring dengan pandemi Covid-19. Kawasan wisata dan tempat umum tidak diperkenankan ada kerumunan massa dari tanggal 1-20 Oktober 2020.
Dari area tempat memandang yang dibangun dua tahun lalu oleh Diparda Kabupaten Sukabumi ini, pengunjung dapat memandang ke laut lepas di bukit itu, biasanya selalu ramai dkunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Puncak Habibie, mudah dijangkau dari dan ke arah Cisolok, Sukabumi – Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Prasarana jalan yang menghubungkan Provinsi Jawa Barat dan Banten, cukup mulus dan enak dilintasi.
Puncak Habibie menyuguhkan daya tarik tak tertolak bagi para pelancong yang sedang menempuh perjalanan dari Palabuhanratu menuju Banten maupun sebaliknya. Sembari beristirahat di warung sambil menikmati secangkir kopi atau teh dan aneka kuliner, para wisatawan pun dimanjakan dengan panorama alam hamparan Teluk Cibangban yang begitu indah. Nun jauh di sana terlihat dengan jelas perahu nelayan yang ditambat, menunggu datangnya malam untuk dikayuh dengan mesin mencari tangkapan ikan.
Para wisatawan datang ke destinasi wisata ini untuk mengabadikan dan menikmati indahnya alam Pantai Selatan. Mereka mengabadikannya dengan kamera atau selfie menggunakan handphone.
Solahudin, 35, pemilik warung di area wisata ini, mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, banyak wisatawan lokal dan luar yang berdatangan. Mereka rela untuk datang lebih awal untuk sekadar menikmati matahari terbit. Tapi, sejak pandemi covid, tempat ini sepi. Jangankan meraih laba, untuk modal pun kadang tidak kembali.
“Biasanya sunrise dimulai sekitar pukul 05:30 – 06:30. Tapi banyak pengunjung yang datang dari jam 04:00 supaya gak ketinggalan momen,” kata Udin dengan ramah.
Ratu, salah satu pengunjung dari Bogor, mengatakan ini adalah pertama kalinya ia mengunjungi Puncak yang awalnya bernama Puncak Kembang tersebut. Alamnya begitu indah dan mempesona.
“Iya, ini pertama kalinya saya kesini. Sebelumnya cuma melihat di youtube saja. Hari ini bisa berkunjung dan ternyata aslinya lebih indah,” ungkap Ratu.–(vina)