Ditulis Oleh :
Ikhwan Dimas Permana
Redaktur bantengate.id
Bagian 1
Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, menjadi momen untuk merefleksikan perjalanan pendidikan di Indonesia. Lahirnya Ki Hadjar Dewantara, pelopor pendidikan Indonesia, menjadi pengingat akan filosofi pendidikan yang berpusat pada murid dan berlandaskan kemerdekaan belajar.
Sejak kemerdekaan, sistem pendidikan Indonesia telah mengalami berbagai perubahan mendasar. Kurikulum terus diperbarui, infrastruktur sekolah ditingkatkan, dan akses pendidikan diperluas. Namun, masih banyak tantangan yang perlu dihadapi untuk mencapai kualitas pendidikan yang ideal.
Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan kualitas pendidikan antar daerah. Di daerah terpencil, masih banyak sekolah yang kekurangan fasilitas dan guru yang berkualitas. Hal ini berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa.
Tantangan lainnya adalah sistem pembelajaran yang masih berfokus pada hafalan dan tes. Hal ini kurang mendorong kreativitas, critical thinking, dan soft skills yang dibutuhkan di era globalisasi.
Perbandingan Sistem Pendidikan:
Jika dibandingkan dengan sistem pendidikan di negara-negara maju, sistem pendidikan di Indonesia masih tertinggal dalam beberapa aspek.
Beberapa sistem pendidikan terbaik di dunia, seperti di Finlandia dan Singapura, memiliki beberapa keunggulan, seperti:
- Fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21: Sistem pendidikan di negara-negara tersebut fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas, critical thinking, dan problem solving.
- Guru yang berkualitas tinggi: Guru di negara-negara tersebut memiliki kualifikasi yang tinggi dan mendapatkan pelatihan yang berkelanjutan.
- Penggunaan teknologi yang efektif: Teknologi digunakan secara efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seperti melalui pembelajaran online dan simulasi.
Beberapa faktor lain yang berkontribusi pada keberhasilan sistem pendidikan Finlandia:
1. Filosofi Pendidikan yang Berpusat pada Murid:
- Sistem pendidikan Finlandia berfokus pada pengembangan individu dan kebutuhan belajar setiap murid.
- Kesejahteraan dan kebahagiaan murid menjadi prioritas utama.
- Tekanan untuk mengikuti tes diminimalkan.
2. Guru yang Berkualitas Tinggi:
- Guru di Finlandia memiliki kualifikasi yang tinggi dan mendapatkan pelatihan yang berkelanjutan.
- Profesi guru dihormati dan memiliki gaji yang kompetitif.
- Guru memiliki otonomi dalam merancang pembelajaran dan memilih metode pengajaran yang sesuai.
3. Kurikulum yang Fleksibel dan Relevan:
- Kurikulum di Finlandia berfokus pada keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, critical thinking, dan problem solving.
- Murid memiliki pilihan dalam memilih mata pelajaran yang mereka minati.
- Pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman belajar di luar kelas banyak diterapkan.
4. Pendekatan Holistik terhadap Pendidikan:
- Pendidikan di Finlandia tidak hanya fokus pada nilai akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup.
- Sekolah menyediakan berbagai layanan pendukung bagi murid, seperti layanan kesehatan mental dan konseling.
- Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan sangat dihargai.
5. Dukungan Pemerintah yang Kuat:
- Pemerintah Finlandia berinvestasi besar dalam pendidikan.
- Pendidikan di Finlandia gratis untuk semua warga negara, dari usia prasekolah hingga pendidikan tinggi.
- Pemerintah memberikan otonomi kepada sekolah dalam mengelola dan mengembangkan program pendidikannya
Namun, perlu diingat bahwa setiap negara memiliki konteks dan tantangannya sendiri dalam pendidikan. Sistem pendidikan yang ideal untuk Indonesia perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bangsa.
*)Ditulis dari berbagai sumber