Ditulis Oleh
Ila Nurazizah
“Besok, di manapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda. Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.“ (Nadiem Makarim)
Ruang kelas adalah tempat di mana siswa pertama kali bertemu dengan orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, memiliki karakter berbeda, dan memiliki kemampuan unik. Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini dan untuk membantu semua siswa pada posisi yang sama untuk sukses, disinilah pembelajaran sosial dan emosional (SEL) berperan, yaitu untuk membantu siswa lebih memahami pikiran dan emosi mereka, menjadi lebih sadar diri, dan mengembangkan lebih banyak empati terhadap orang lain di dalam diri mereka, komunitas mereka dan dunia di sekitar mereka. Mengembangkan kualitas-kualitas ini di kelas dapat membantu siswa menjadi warga negara yang lebih baik, lebih produktif, sadar diri, dan sadar sosial di luar kelas di tahun-tahun mendatang.
SEL bermanfaat bagi anak-anak dan orang dewasa, meningkatkan kesadaran diri, prestasi akademik, dan perilaku positif baik di dalam maupun di luar kelas. Dari sudut pandang akademis, siswa yang berpartisipasi dalam program SEL mengalami peningkatan nilai keseluruhan dan kehadiran yang lebih baik. Pada tingkat yang lebih individual, keterampilan yang dipelajari dalam program SEL telah terbukti membantu siswa mengatasi tekanan emosional, memecahkan masalah, dan menghindari tekanan teman sebaya untuk terlibat dalam aktivitas berbahaya dengan lebih baik. Siswa yang dilatih untuk menghadapi masalah yang mempengaruhi mereka pada tingkat pribadi akan lebih mampu mengarahkan tekanan kehidupan Ketika dewasa. Guru dapat melihat siswa mana yang tidak memahami SEL, sehingga guru dapat mengatur strategi pembelajaran yang berfokus pada kerja tim dan membantu siswa mengembangkan pengendalian diri, empati, dan kualitas positif lainnya yang lebih baik.
Mempelajari perilaku positif yang melampaui tingkat pencapaian akademis semata dapat membantu siswa mengembangkan “soft skill” yang diperlukan dalam banyak pekerjaan, seperti kerja tim, dan kemampuan untuk memahami orang lain, serta pemecahan masalah. Hal ini dapat membantu mempersiapkan siswa untuk sukses sepanjang masa sekolah mereka dan seterusnya.
Pembelajaran sosial emosional adalah sebuah metode yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan sosial dan emosional. Tujuan Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) dalam kegiatan belajar mengajar bahasa inggris dikelas VII di SMP Terpadu Al-Qudwah yaitu memahami, menghayati dan mengelola emosi (kesadaran diri). Murid-murid diminta untuk menutup mata selama 5 menit sambil beristighfar merenungkan atau membayangkan apa yang akan terjadi kalau mata kita tidak bisa melihat. Setelah 5 menit berlalu murid diminta opininya bagaimana rasanya apabila mata mereka tidak bisa melihat. Yang membuat saya terharu ada murid yang menjawab,”kalau mata saya tidak bisa melihat,saya tidak bisa melihat ibu saya yang sudah melahirkan saya”. Saya tanyakan kembali kepada yang lain,apa yang kamu rasakan tatkala mata kamu tidak bisa melihat.”saya tidak nyaman,sedih,dan sangat bersyukur kepada Allah SWT telah menciptakan mata saya dengan sempurna”. Dengan disertai hujan deras yang berkah saat itu,kami merasakan keagungan dan kebesaran Allah SWT.