Lebak, Bantengate.id–Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren dan jamaah di wilayah Banten Selatan mengahdiri Haul ke-34 KH Abuya Ibrahim, bertempat di Pondok Pesantren Modern Maulana Yusuf, Kampung Pagelaran, Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, pada Senin 15 Juli 2024 malam.
Almarhum Almaghfurlah Abuya Ibrahim bin H Ahmad, seorang ulama panutan yang alim, soleh, dan perekat umat. Setelah Indonesia merdeka, KH. Abuya Ibrahim, pernah menjabat jadi Wedana pertama di Kewedanaan Cilangkahan, Kabupaten Lebak, pada tahun 1945 – 1949. Tapi, selama menjabat Wedana Cilangkahan, Abuya KH. Ibrahim, tidak mau menerima gaji sesuai dengan jabatan yang diterimanya.
Hadir dalam acara Haul Akbar tersebut Camat Malingping Dadan Rusman Wardana S.Pd., Kapolsek Malingping AKP Sugiar Ali Munandar S.H., Danramil 0313/Malingping Kapten Inf Lili Warli, Camat Cilograng Hendi Suhendi, Ketua Umum Sabaki yang juga merupakan Kepala Badan Kesbangpol Lebak , H Sukanta, Ketua FKUB Lebak.
Hadir pula Ketua MUI Malingping, para pimpinan pondok pesantren, alumni santri yang pernah belajar agama dari pesantren rintisan almarhum, dan beberapa pentolan Bakor PKC (DOB Kabupaten Cilangkahan).
Acara Haul Abuya KH Ibrohim pada 1446 Hijriyah kali ini digelar istighosah do’a bersama dipimpin KH Abuya Muntaqo bin KH Abuya Dimyati Albantani dari Cidahu, Kabupaten Pandeglang, dengan menghadirkan qori internasional dari Kota Serang, KH Nopanra Binjay dan penceramah kondang KH Asep Dimyati, dari Gajrug, Kecamatan Cipanas, Lebak.
“Selain mendo’akan para orang tua kita yang sudah meninggal, mudah-mudahan acara haol ini membawa barokah mempersatukan para alumni pondok pesantren dan masyarakat pada umumnya untuk sama-sama meningkatkan ukhuwah Islamiyyah sekaligus penerapannya dalam mengikuti ajaran agama dan budaya islami,” kata K Asep Badrutamam,, SAg, MPd, pimpinan Ponpes Jam’iatul Mubtadi Cibayawak, mewakili keluarga almarhum sekaligus ketua pelaksana acara.
Dalam sambutannya K Asep mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikhlas bersama-sama menyelenggarakan acara ini hingga sukses tanpa pamrih. Ia berharap agar ilmu yang telah disebarkan almarhum menjadi berkah dan bermanfaat.
“Tanpa dukungan masyarakat, kami bukanlah siapa-siapa, demikian juga almarhum merupakan orang tua kita bersama yang perlu diingat dan dido’akan agar yang dilakukan beliau selama hidupnya menjadi ladang pahala yang terus menular bagi kita, aamiin,” ucapnya.
“Mudah-mudahan dengan acara haul ini kita memiliki ghiroh baru untuk lebih menggali ilmu agama serta mengimplementasikannya di tengah masyarakat yang merindukan sebuah kenyamanan dan ketenangan bathin, terlebih semakin pesatnya perkembangan dunia digital,” harapnya.
Sementara penceramah KH Asep Dimyati mengingatkan kepada hadirin pentingnya menuntut ilmu agama. Sebab kata dia, ilmu agama merupakan harta yang sangat bermanfaat di dunia dan sebagai bekal yang akan dibawa mati, serta tetap mengalir selamanya baik bagi yang masih hidup maupun bagi yang sudah meninggal dunia.
Sebelumnya, mulai Sabtu sore rombongan perwakilan dari berbagai pondok pesantren secara bergiliran melakukan ziarah kubur dilanjutkan membaca Ayat Suci Al-Qur’an bersama-sama di tempat yang sudah disediakan. Selain itu juga diadakan santunan anak yatim dari para dermawan dan masyarakat setempat.–(dimas)