Lebak, Bantengate.id–Bencana banjir yang terjadi tiga tahun lalu di beberapa wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini masih menyisakan kesedihan mendalam bagi pasangan Sarbini (70 tahun) dan Sanasih (67 tahun), warga Kampung Cimeundeut, Desa Cimancak, Kecamatan Bayah.
Bangunan rumah pasangan Lansia itu, setengah badan rumah mereka roboh akibat tergerus derasnya aliran sungai Cimadur, yang meluap pada bulan Oktober 2020 lalu. Tembok rumah kakek itu, juga runtuh dan hanya menyisakan rangka kayu pada bagian atap.
Setiap kali hujan turun, pasangan lansia ini hanya bisa pasrah ketika air hujan masuk ke dalam rumah hingga ke kamar tidur mereka. Belum lagi dinginnya udara malam yang menembus, karena tak ada lagi penghalang tembok ataupun atap.
“Sehabis bencana banjir bulan Oktober 2020 lalu, pernah mendapat bantuan berupa bahan pangan dan selimut. Kemudian ada tim dan melakukan pendataan. Katanya mau dapat bantuan untuk rehab atau perbaikan rumah. Tapi hingga saat ini belum juga ada perbaikan,” ungkap Kakek Sarbini, Jumat (7/4/2023) sore.
Kakek Sarbini sudah tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah dengan normal akibat sakit paru-paru yang dideritanya sejak lama. Ia juga tengah menjalani pengobatan berkala akibat sakitnya tersebut.
Camat Bayah, Khaerudin, saat di tanya waryawan, mengatakan, pihaknya akan segera turun ke lokasi untuk memastikan kondisi rumah pasangan lansia tersebut. Khaerudin juga menjelaskan rumah tersebut pertama kali longsor tahun 2020 lalu.
“Relawan BPBD menjelaskan bahwa kejadian beratnya, rumah tersebut pada tahun 2020. Besok pihak kecamatan akan ke lokasi sekalian membawa bantuan selimut, matras, dan karpet,” katanya.
Berdasarkan data BPBD Lebak, rumah Kakek Sarbini juga telah masuk dalam laporan assessment korban banjir bulan September 2022 lalu. “Kami akan segera melakukan koordinasi dengan BPBD Lebak dan pihak terkait.Saya juga minta desa untuk membuat laporan untuk dilanjutkan ke Dinsos dan BPBD,” kata Khaerudin.–(red)