Seni Debus & Gendang Pencak, Hibur Wisatawan di Pantai Bagedur

Hiber deui kukupu, hiber teu nangan,
Mawa béja haréwos béja ti taman
Hiber deui kukupu, hiber teu nangan
Mawa béja haréwos béja ti taman
Beulah batu palias lain wiwitan
Boga deui sembaheun di pawenangan
Lain éta kukupu ti kahiyangan
Boga deui sembaheun ukur impian………

Bacaan Lainnya

LEBAK, BANTENGATE.ID – Pagelaran seni tradisional  Gendang Pendak dan seni Debus, dari Grup Seniman Malingping, meriahkan dan menghibur para wisatawan lokal yang berkunjung ke destinasi wisata Pantai Bagedur, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (5/5/2022).

Wisatawan lokal nampak begitu menikmati alunan suara tatalu gendang yang dipadu terompet dan goong, saat alunan lagu buhun Buah Kaung yang diteruskan dengan lagu Kuku Hiber Deui  yang “dihaleuangkeun” begitu merdu dan menggetarkan  kalbu.

Pengunjung nampak ada yang tak sadar mengikuti hentakan kaki dan gerak tangan mengikiti ritme gendang, yang diakhiri dengan suara goong. Lagu sunda buhun memang begitu  indah untuk di resapi dan penuh makna.

Mang Ohan (55 tahun) dan Mang Iwan (60 tahun), pengunjung dari Desa Gununganten, Cimarga, mengaku merasa terhibur dan terimakasih kepada pengelola wisata yang menyediakan hiburan  seni sunda.

“Seni sunda milik orang sunda sudah mulai langka. Kalah tergeser oleh seni yang bernuansa  modern. Sebagai orang sunda, seharusnya kita tidak melupakan warisan karuhun, seni leluhur yang syairnya penuh makna,”kata Mang Ohan yang mengaku pernah menjadi pemimpin grup seni Gendang Pencak di Desa Gununganten ini.

Ketua Karang Taruna Malingping, Febi Febrianto, selaku inisiator pagelaran seni sunda, mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Pokdarwis Bagedur, menghadirkan pentas seni gendang pencak dan debus di acara bazar untuk menarik perhatian  pengunjung dan sekaligus melestarikan seni sunda sebagai warisan leluhur.

“Kita ingin mengangkat kearifan seni lokal yang ada di Malingping, namun tak “mengharamkan” seni lainya. Di acara  tersebut, selain menyajikan kuliner khas Malingping, juga menggelar seni  sunda,”kata Febi Febrianto, dilokasi, Kamis ()5/5/2022).

Menurut Febi, kegiatan bazar sendiri sudah digelar sejak hari pertama lebaran, dan rencana akan berlanjut sampai pekan depan. Pedagang yang berjualan di bazar ini mewakili Karang Taruna Desa se-Kecamatan Malingping.

“Kegiatan yang diprakarsainya ini diharapkan dapat dukungan dari semua pihak, terlebih bazar ini bukan semata-mata berjualan saja, melainkan lebih memperkenalkan potensi kuliner, kerajinan, seni dan lain sebagainya. Pagelaran seni, diharapkan mampu menjadi salah satu pendongkrak minat kunjungan wisatawan ke Pantai Bagedur,”kata Febi.

Kades  Sukamanah, Alek Helimi, kepada Bantengate, Jumat (6/5/2022), mengatakan, usai lebaran pihaknya akan membangun kios untuk cenderamata di lahan tanah milik LKMD di belakang Pantai bagedur.

“Nanti kami akan membangun kios-kios untuk tempat cenderamata khas Kabupaten Lebak, Banten Selatan, dari kuliner, gula aren Cimenga, dan kerajinan tangan lainya. Kita akan promosikan di tempat itu, sehingga wistawan yang pulang berkunjung ke Bagedur bisa membawa oleh-oleh khas Malingping, Banten Selatan,”kata Alek.

Sementara, Ketua Pokdarwis Bagedur,  Asep Sudjana, SIP, mengatakan, untuk membangun kios tersebut akan dilaksanakan usai liburan lebaran sekarang. “Insya Allah akan segera di bangun untuk kios cendramata khas Banten Selatan. Selain itu, menata kembali para pedagang di seputar Bagedur agar lebih tertib,”kata Asep

Aktor ekraf Bejod Magic Bamboo, KH. Nasir Ali, yang memproduksi kerajinan berbahan bambu sangat mendukung dan diharapkan segera direalisasi kios cenderamata di destinasi Wisata Pantai bagedur.

Kerajinan tangan karya, Bajod Magic Bamboo, yang diproduksi santri Al-Furqon di Desa Bejod, Kecamatan Wanasalam, produksinya sudah mendunia. Para santri membuat berbagai kerajinan berbahan dari bambu; mug, cangkir, piring, tas hingga gitar dari bambu yang pemasarannya sudah “melanglangbuana” ke berbagai negara  Eropa.

Sebelum  Ramadhan 1443H, Bejod Magic Bamboo, mengikiti kurasi tingkat nasional yang digelar Kemenfarekraf. Dari sekitar 5.917 peserta ekraf, Bejod Magic Bambbo, masuk nominasi dan diharapkan menang di tingkat nasional.--(dimas)

Pos terkait