TANGERANG, BANTENGATE.ID–Sudirman Indra (60 tahun), warga Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, sosok pengusaha yang peduli dengan lingkungan terutama dalam pemanfaatan sumber daya alam ketersediaan air.
“Setiap musim hujan beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang tergenang banjir dan selalu dikeluhkan warga. Sementara dikala musim kemarau, warga mengeluh karena kekurangan air. Kondisi itu terjadi setiap tahun. Musim hujan dan kemarau adalah sebuah anugerah Tuhan, dan kita sebagai manusia diperintahkan untuk mampu memanfaatkanya untuk kehidupan,”kata Sudirman Indra, di sanggar kreasinya, kawasan Solear, Selasa (18/1/2022).
Beranjak dari hal tersebut, Sudirman yang akrab disapa Ko Acin, membuat Bank Air. Konsep pembuatan Bank Air terinspirasi dari kearifan lokal yang dipadu dengan teknologi sederhana. Adapun tujuan akhir adalah bisa menyimpan air hujan yang berlimpah untuk bisa dimanfaatkan dikemudian hari. Konsep Bank Air, dengan cara membuat sumur injeksi agar ketika turun hujan, air bisa disimpan di bak penampungan di dalam tanah dengan tekanan air yang sudah terukur.
Konsep Bank air dapat melindungi kawasan dari genangan air pada saat curah hujan tinggi dan memperkaya akan cadangan air, serta meningkatkan kualitas air, memperbaiki struktur tanah dan mengatasi pencemaran air di sekitarnya.
Menurut Sudirman Indra, pembangunan Bank Air di uji coba di Perumahan Batara Village di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Di kawasn perumahan yang berlokasi di jalan Raya Maja-Adiyasa ini dibangun sebanyak 300 unit bank air. Hasilnya sangat menggembriakan, warga yang menetap di perumahan tersebut tidak kekurangan air manakala musim kemarau.
“Bapak Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar, sempat meresmikan pembangunan Bank Air di Perumahan Batara tersebut pada tanggal 10 Mei 2017. Hadir juga para pejabat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), “kata Ko Acin mengenang saat peresmian pembangunan Bank Air lima tahun yang silam.
Pembangunan Bank Air di Perumahan Batara Village, merupakan contoh yang ada di Kabupaten Tangerang. Bank air selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, juga bisa meredam banjir karena air tidak langsung turun ke jalan akan tetapi masuk ke penampungan atau Bank air untuk di filterisasi.
Konsep pembuatan Bank Air pada dasarnya bisa dibangun dimana saja, dan juga bisa dilakukan oleh perorangan (dihalaman rumah sendiri) sebagai upaya memanfaatkan curah air hujan saat turun, untuk dimanfaatkan disaat dibutuhkan.
Sudirman Indra, selain dikenal sebagai penemu Bank Air, kini tengah mengembangkan konsep pembangunan TOL AIR dalam rangka mengurangi banjir di DKI Jakarta. Konsep pembangunan Tol Air juga sederhana. Pipa dengan diameter 10M di pasang (ditanam) di bawah sungai disepanjang alur sungai dari Katulampa Bogor hingga laut Jakarta sejauh 50 KM dan tidak diperlukan pembebasan lahan.
Di saat hujan deras dan berdampak banjir, maka secara otomatis katup di pipa Tol Air di hulu akan terbuka dan air masuk kedalam pipa. Air banjir melalui pipa Tol Air ini bergerak lebih cepat dibandingkan dengan aliran diatas permukaan tanah. Dengan demikian, aliran bah diatas permukaan tanah dapat diminimalisir.
Kemudian, saat hujan sudah reda katup Tol Air secara otomatis akan tertutup lagi; baik yang di hulu maupun di laut Jakarta. Di dalam pipa Tol Air ini tersimpan cadangan air sebanyak 4 juta meter kubik dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan baku PDAM DKI Jakarta dan kebutuhan lainya.
“Pembangunan Tol Air ini dapat dibuktikan secara ilmiah dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sangat mendukung. Bahkan, kami juga pernah mendapatkan kunjungan dari Belanda. Konsep ini pernah dipresentasikan dihadapan Gubernur DKI Jakarta sebagai salah satu solusi untuk mengurangi banjir,”kata lelaki penggemar tembang Begitu Indah- Fance Fodaag ini.—(Dimas Permana)