TANGERANG, BANTENGATE.ID – Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (MUSRENBANG RKPD) Tahun 2023 di Hotel Novotel, TKota Tangerang, Kamis (7/4).
Wagub Banten Andika, dalam sambutannya, mengaku bersyukur karena hasil pembangunan di Provinsi Banten dapat tetap tumbuh positif meski di tengah kondisi pandemi Covid-19. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari peran Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah sangat membantu kerja pembangunan yang dilakukan Pemprov Banten.
“Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten/Kota karena pencapaian kinerja Pemprov Banten pada tahun 2022 sebagai landasan kita merencanakan program untuk tahun depan, tentu saja berkat kontribusi yang tidak sedikit dari Kabupaten/Kota,” papar Andika di hadapan peserta Musrenbang yang juga terdapat para Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Banten.
Tampak hadir di acara tersebut; Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin, dan Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan. Kemudian, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi dan Wakil Bupati Pandeglang, Tanto W Arban.
Lebih jauh Andika berharap kekompakan antar Pemerintah Kabupaten/Kota se-Banten bersama Pemprov Banten dapat terus terjalin dan di masa mendatang dapat lebih diperkuat lagi.
Menurut Andika, pembangunan manusia di Banten secara konsisten terus mengalami kemajuan, yang dilihat dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Capaian IPM sebesar 72,72 poin atau meningkat 0,27 poin dari tahun sebelumnya, dan lebih baik dibandingkan IPM nasional yang mencapai 72.29 poin.
Peningkatan IPM Banten tahun 2021, kata Andika, terjadi pada tiga komponen, yaitu Umur Harapan Hidup (UHH) menjadi 70,02 tahun, Harapan Lama Sekolah (HLS) menjadi 13,02 tahun, Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) menjadi 8,93 tahun, dan pengeluaran per kapita per tahun sebesar Rp 12 juta. Laju pertumbuhan ekonomi sendiri mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,44%, atau pulih dari kondisi perekonomian tahun 2020 yang mengalami pertumbuhan negatif -3.38%. “Serta lebih baik dibandingkan perekonomian nasional yang hanya tumbuh 3.51%,” imbuhnya.
Berikutnya, Andika melanjutkan, capaian persentase penduduk miskin sebesar 6,50% atau menurun dibandingkan dengan capaian tahun 2020 yang mencapai 6,63%, dan angka tersebut masih lebih baik dari tingkat kemiskinan nasional yang mencapai 9,71%. Angka kemiskinan tersebut mengalami penurunan sebesar 0,13 poin dibanding kondisi tahun sebelumnya. Hal ini, kata Andika, sejalan dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin sebanyak 15,000 ribu orang. Adapun capaian persentase pengangguran terbuka pada 2021 terealisasi sebesar 8,98%, menurun signifikan dari kondisi pengangguran tahun 2020 yang mencapai 10,64% atau turun sebesar 1,66%. Jumlah pengangguran berkurang signifikan sebanyak 99.000 ribu orang.
Lebih lanjut Andika mengungkapkan sejumlah prestasi yang berhasil di raih Pemprov Banten. Prestasi tersebut di antaranya penilaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 5 tahun berturut-turut, Penghargaan pencegahan korupsi dari KPK, Provinsi sangat inovatif dari Kemendagri, peringkat pertama manajemen kepegawaian dari BKN dan predikat Provinsi informatif dari Komisi Informasi Republik Indonesia.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Banten Mahdani dalam laporannya mengatakan, Musrenbang RKPD merupakan akumulasi dari tahapan perencanaan, melalui pendekatan partisipatif, teknokratis, politis, top down dan bottom up.
“Maksud dan tujuanpelaksanaan Musrenbang ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan dalam rangka penyempurnaan rancangan RKPD tahun 2023,” kata Mahdani.
Musrenbang diikuti 290 peserta, dengan 199 hadir secara tatap muka dan 91 hadir melalui online. Peserta antara lain terdiri dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Pimpinan DPRD Banten, Bupati/Walikota se-Banten, Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota se-Banten, Perangkat Daerah Provinsi Banten, perwakilan dunia usaha, tokoh masyarakat, akademisi, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi.
Turut hadir memberikan materi paparan Sekretaris Jenderal Kemendagri, Suhajar Diantoro, dan Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Scenaider Clasain Hasudungan Siahaan.–(rel/dimas)