Wagub Banten, Andika Hazrumy; Fokus Evakuasi Warga Dalam Penanganan  Banjir di Kota Serang

SERANG, BANTENGATE.ID--Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy,  menginstruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait kebencanaan seperti;  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial untuk melakukan penyelamatan warga di Kota Serang, yang terdampak banjir  akibat meluapnya  Kali Cibanten, yang terjadi pada Selasa (1/3/2022).

Bacaan Lainnya

“Sekarang yang paling utama adalah upaya penyelamatan. Saya dan pak Gubernur Banten, Wahidin Halim, sudah menginstruksikan agar OPD terkait kebencanaan bergerak melakukan upaya-upaya penyelamatan yang diperlukan dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Daerah setempat,” kata Andika, kepada pers, pada Selasa (1/2/2022).

Dijelaskan Andika, yang paling utama  segera dilakukan adalah membantu evakuasi dan penyelamatan masyarakat di lokasi banjir agar tidak ada korban jiwa, termasuk siap siaga alat berat, pompa, perahu karet dan perlengkapan pendukung penyelamatan lainnya.  Kemudian, hasil koordinasi dengan Pemkot Serang menyepakati langkah jangka pendek, berupa melakukan pembersihan dan perbaikan serta penanganan darurat infrastruktur terdampak.

Hasil koordinasi dengan Pemkot Serang, kata Andika, juga menyebutkan untuk jangka menengah dan panjang, akan disiapkan program berkelanjutan bersama-sama BBWSC3 (Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung -Cidurian) sebagai pihak Pemerintah Pusat di bawah Kementerian PUPR yang berwenang terkait pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang meliputi Sungai Cibanten, penyusunan DED (Detail Enginering Design) penanganan banjir Sungai Cibanten.

“Tahun Anggaran 2022 ini, kami melalui DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) akan menyusun DED penanganan banjir Cibanten ini mula dari bendungan Sindang Heula sampai dengan muara Cibanten,” imbuhnya.

Dijelaskan Andika, DED penanganan banjir Sungai Cibanten ini tidak hanya yang bersifat pembangunan infrastruktur dengan membangun tanggul atau menormalisasi alur sungai saja, melainkan juga upaya dengan pengendalian tata ruang berupa pemberian ijin seperti IMB (Izin Mendirikan Bangunan) yang harus dibarengi dengan persyaratan menyiapkan RTH (Ruang Terbuka Hijau) sebagai tampungan air atau penyiapan sumur resapan, biopori, drainase vertikal dan sejenisnya.

Pengendalian tata ruang dimaksud, kata Andika, juga meliputi penertiban bangunan di sepanjang bantaran dan sempadan sungai dan anak sungai Cibanten agar menjadi ruang milik sungai.  Selanjutnya, Pemprov Banten bersama Pemkot Serang dan Kementerian PUPR akan membuat masterplan drainase perkotaan untuk wilayah Kota Serang, agar setiap drainase pada semua ruas jalan dapat terkoneksi sampai dengan pembuangan akhir.

Wilayah Kota Serang yang merupakan Ibukota Provinsi Banten, pada Selasa (1/3/2022), dikepung banjir akibat luapan sungai Cibanten yang sebelumnya diguyur  hujan deras sepanjang malam harinya. Sekitar 27 titik  pemukiman penduduk di Kota Serang dan sekitarnya terdampak  banjir.

Data sementara  yang diperoleh  sekitar pukul 19.00 WIB dari BPDB Kota Serang, daerah yang terkena banjir diantaranya sebagai berikut; Komplek. Widya Asri, Kel. Lontar Baru Kec. Serang, dengan ketinggian Air sekitar  1,5 m dan sudah mulai surit.

Kemudian, di Link. Angsoka Jaya RT02 RW 09, Kel. Kasemen Kec. kasemen, dengan ketinggian air mencapai sekitar 2 meter, yang mengakibatkan  35 rumah warga terendam.

Lalu, di Komplek Titan Arum/ Legok dengan ketinggian air  sekitar  40-50 cm, yang menyebabkan sebanyak15 rumah warga tergenang. Banjir juga terjadi di Link. Singandaru, RT/RW 01/22 Kelurahan  Serang, Kecamatan  Serang, dengan ketinggian air mencapai 1,7 meter dan sebanyak  70 rumah terendam. Sementara  banjir di Link. Keganteran, sebanyak  500 rumah terdampak dengan ketinggian air mencapau 1 meter lebih.

Banjir di Link Kenari Kelurahan Kasunyatan Kecamatan  Kasemen, mengakibatkan sekitar 300 rumah terdampak dengan ketinggian air mencapai 5 meter. Sementara di kawasan Banten Lama ketinggian air mencapai 1-2 meter, dan sebanyak 40 rumah warga terendam, termasuk kawasan masjid agung Banten.–(red/em)

Pos terkait