LEBAK, BANTENGATE.ID-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Wartawan Reformasi Indonesia (DPP KWRI), Ozzy Sulaiman Sudiro, bersama pengusaha asal Negara Hongkong, mengunjungi tempat produksi pengrajin Gula Aren Semut dan Kopi, di Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu sore (14/8/2022).
Kunjungan Ketua Umum DPP KWRI, Ozzy S Sudiro, ke lokasi sentra produksi Gula Aren ini didampingi Ketua DPD KWRI Provinsi Banten, H. Edy Murpik, dan Pengurus DPC KWRI Kabupaten Lebak, Maman Wahyudin (Amang).
Kendati sore itu cuaca turun hujan deras dan menempuh perjalanan sejauh 57,8 KM dari kota Rangkasbitung, tak menyurutkan tekad Ketua Umum DPP KWRI dan pengusaha asal Negara Hongkong bersama Tim, untuk sampai di sentra pengrajin. Suasana alam pedesaan dan indahnya panorama alam Gunung Hariang dan Gunung Bongkok, agaknya mampu menjadi “penawar” keletihan dalam sebuah perjalanan.
Jalan kecil menuju Desa Hariang dari mulai persimpangan Pasar Ciminyak, Muncang, tikungan tajam, turunan curam dan tanjakan begitu terjal, mengakibatkan kendaraan jenis Alfard yang membawa Tim ke Hariang, beberapa kali terperosok di tanjakan, apalagi saat perjalanan kembali dari Kampung Hariang dengan kondisi malam hari.
Beberapa pemuda warga Hariang mengawal kepulangan rombongan Ketum DPP KWRI sampai di jalan aspal sekitar kawasan Perhutani. Para pemuda Hariang begitu gigih mendorong kendaraan yang menderu namun tidak mampu naik saat melintasi tanjakan terjal di Hariang. Beberapa kali kendaraan mencoba menanjak, namun terpaksa mundur dan turun lagi.
Beberapa bagian ruas jalan antara Hariang – Ciminyak, sedang di perbaiki Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebak. Tumpukan batu dan beberapa material, nampak ada di pinggir jalan.
Di sentra produksi, rombongan disambut hangat, Anwar (58 tahun), pengrajin Gula Aren Semut dan Rohmat (28 tahun) pengrajin Kopi Hariang. Suasana menjelang Magrib, rombongan di jamu minuman; Kopi Hariang, Gula Jahe Merah dan Gula Aren Kunyit, ditambah goreng pisang Uli.
Ketua Umum DPP KWRI, Ozzy S Sudiro, dalam pertemuan di sentra produksi, mengatakan, sengaja berkunjung dari Jakarta sekalipun suasana hujan ke sentra produksi gula aren semut Hariang dan Kopi Hariang, bersama pengusaha asal negara Hongkong yang sudah lama berkiprah bisnis di Indonesia untuk mengetahui potensi guna pengembangan pemasaran ke berbagai daerah dan negara.
“Kami ingin mengetahui potensi produksi Gula Aren Semut dan Kopi Hariang, untuk dibantu pemasarannya ke berbagai wilayah dan luar negeri. Hari ini saya bersama Mr. Lie, pengusaha asal negara Hongkong yang sudah bekerjasama dengan beberapa Provinsi di Indonesia dalam pemberdayaan potensi lokal, baik itu produk pertanian (gula dan kopi) maupun produk kerajinan lainya,”kata Ozzy Sudiro.
Dijelaskan Ozzy S Sudiro, mitra kerjanya, Mr. Lie, tengah membangun sebuah cafe di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, dengan nama; KOPI KAMPOENG. Di cafe tersebut akan disuguhkan aneka minuman kopi dari berbagai daerah di Indonesia.
“Di Jakarta sebagai ibu kota negara RI, penduduknya dari berbagai daerah di Indonesia. Kalau ada orang Banten atau dari Sumatera, misalnya, yang rindu cita rasa minuman kopi kampung halamannya, maka silahkan bertandang ke Cafe Kopi Kampoeng. Sengaja mengambil trademark Kopi Kampoeng, sebagai ciri khas potensi lokal, tapi tidak Kampoengan,”kata Ozzy.
Dengan penguasan bahasa Indonesia yang terbatas, Mr. Lie, dalam kesempatan itu mengatakan, Gula Aren Semut dan Kopi Hariang sangat bagus. Gula Aren, masih original dan Kopi juga original. Aromanya yang klhas.
“Saya senang dan berterimakaish sudah diberikan informasi potensi Gula Aren dan Kopi Hariang, Kabupaten Lebak. Saya akan segera rumuskan bersama Team di Jakarta dan rekan bisnis untuk pengembangan pemasarannya,”kata Mr.Lie.
Anwar (58 tahun), pengrajin Gula Aren dengan trademark, Gula Aren Hariang, menjelaskan, produksi Gula Aren Aemut dari Hariang sudah dikirim ke berbagai daerah di Indonesai dan beberapa negara luar, sepert; USA, UEA dan beberapa negara di ASEAN.
“Produksi gula aren semut dari Hariang, mencapai 10 ton per bulan dengan kualitas super. Gula Arean Hariang setelah dikemas ada beberapa varian; Gula Aren Semut (original), Gula Jahe Merah dan Gula Aren Kunit, yang dikemas berbagai ukuran”, kata Anwar, pakar gula semut aren Nusantara ini.
Semetara Rohmat (28 tahun) mengelola Kopi Hariang jenis Robusta, Sobang ditekuni sejak dua tahun lalu. Awalnya, susah juga mencari kopi yang bagus. Namun sekarang, di Kecamatan Sobang sudah petani Kopi dari tiga desa yang bekerjasama.
Produksi perbulan rata-rata 500 – 600 kg siap roasting (memasak kopi) dengan kualituas bagus. Kopi Robusta yang di produksi di Desa Hariang, berasal dari buah kopi yang sudah masak di pohon.
Menurut Rohmat, pemasaran Kopi Robusta Hariang sudah mulai merambah keberbagai daerah. Berkat dukungan dari DInas Pertanian Kabupaten Lebak, Cafe WH di Kota Serang Banten, bahan bakunya Kopi Robusta dari Hariang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak, Budi Santoso, menyampaikan apreasi dan terimakasih atas kunjungan Ketua Umum DPP KWRI, Ozzy S Sudiro, bersama rekan ke sentra produksi Gula Aren Semut Hariang dan Kopi Hariang, di Desa Hariang, Kecamatan Sobang.
“Semoga, membawa berkah dan kemajuan bagi para pengrajin Gula Aren dan Kopi,”kata Sekda Budi Santoso, melalui pesan singkat.–(em)