Kesigapan TAGANA Lebak dalam Mengatasi Krisis Air Bersih di Desa Wanasalam

Kesigapan TAGANA Lebak dalam Mengatasi Krisis Air Bersih di Desa Wanasalam

Lebak, Bantengate.id – Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Lebak  menunjukkan kesigapannya dalam mengatasi krisis air bersih yang melanda wilayah Banten Selatan. Dipimpin langsung oleh Ketua TAGANA Lebak, Iwan Hermawansyah, tim TAGANA bergerak cepat menyalurkan air bersih ke Desa Wanasalam, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, yang mengalami kekeringan berkepanjangan, Selasa sore, 24 September 2024.

Bacaan Lainnya

Sebanyak 1.000 liter air bersih, yang dibawa dalam dua tangki kendaraan, didistribusikan oleh sembilan personel TAGANA ke Kampung Karang Anyar RT 005/RW 002 dan Kampung Karang Kencana RT 003/RW 001 untuk 195 kepala keluarga (KK).

Warga terlihat berduyun-duyun membawa ember, jeriken, dan alat lainnya untuk menampung air bersih yang disalurkan oleh tim TAGANA. Kesigapan tim yang bekerja hingga larut malam ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat setempat, yang selama ini kesulitan mengakses air bersih akibat kemarau panjang.

Warga Desa Wanasalam, Lebak Selatan,  tengah antri menerima bantuan air dari Tagana Lebak, selasa sore kamerin.–(foto:ist)

“Kami dengan pasukan TAGANA berjumlah sembilan orang terus berjibaku menyalurkan air bersih bagi warga di Desa Wanasalam,” kata Iwan Hermawansyah, Ketua TAGANA Lebak, melalui sambungan telepon kepada Bantengate.id pada Selasa malam, setelah distribusi air bersih selesai dilakukan.

Salah satu tokoh masyarakat, Bopong Sumarta, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Iwan Hermawansyah dan tim TAGANA atas dedikasi serta kerja keras mereka. “Hingga malam, anggota TAGANA terus menyalurkan air bersih kepada warga. Sesuai yang disampaikan oleh Pak Iwan, hari ini, Rabu, 26 September 2024, TAGANA akan kembali menyalurkan air bersih ke warga. Terima kasih, Pak Iwan dan tim TAGANA,” ujar Sumarta.

Ketua TAGANA Lebak, Iwan Hermawansyah, menegaskan bahwa distribusi air bersih ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membantu masyarakat di daerah yang rawan air bersih. Ia juga menyatakan bahwa distribusi air bersih akan terus dilakukan di lokasi-lokasi lain yang mengalami krisis serupa.

“Hari ini, kami akan kembali menyalurkan air bersih ke titik lokasi lainnya yang rawan kekurangan air bersih. Semoga tim TAGANA tetap sehat dan mampu berjibaku dalam penanganan masalah air bersih di wilayah Lebak Selatan,” ujar Iwan.

Dalam operasi penyaluran air bersih tersebut, Iwan Hermawansyah didampingi oleh delapan personel, yakni Yudi, Ardhi Priatna, M. Taufik, Sana, Nouval, Ade Firdaus, dan Faruk. Mereka bekerja tanpa henti memastikan distribusi air bersih dapat sampai kepada warga yang membutuhkan.

Kekeringan di Desa Wanasalam merupakan salah satu dari banyak tantangan yang dihadapi masyarakat di wilayah Lebak Selatan setiap tahunnya. Minimnya infrastruktur air bersih di daerah ini membuat masyarakat sangat bergantung pada bantuan air bersih dari luar, terutama selama musim kemarau yang panjang.

Sebelumnya, Bantengate.id melaporkan bahwa warga Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, tengah menghadapi krisis air bersih yang cukup memprihatinkan. Empat RT di desa tersebut, yakni RT 001/001 Kampung Karang Malang I, RT 002/001 Kampung Karang Malang II, RT 003/001 Kampung Karang Kencana, dan RT 005/002 Kampung Karang Anyar, mengalami kesulitan air bersih akibat kondisi air yang asin dan tidak layak konsumsi.

Kepala Desa Muara, H. Ujang Hadi, S.IP, dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa kondisi ini sangat mempengaruhi kehidupan warganya, yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Sebagai desa yang berada di dataran rendah dekat pesisir Samudra Hindia, sumber air di Desa Muara telah terkontaminasi air laut, sehingga menyebabkan air yang tersedia terasa asin dan tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Air di empat RT ini sudah tidak bisa dipergunakan lagi, baik untuk memasak, mandi, apalagi diminum. Rasanya asin dan tidak layak konsumsi. Kami sangat membutuhkan bantuan untuk pengadaan sarana air bersih,” ujar H. Ujang Hadi.

Kepala Desa Muara telah mengirimkan surat permohonan bantuan pengadaan air bersih kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dengan Nomor Surat: 338/52-Kep.Des/2024 pada tanggal 23 September 2024. Surat tersebut juga ditembuskan kepada Camat Wanasalam dan BPD Desa Muara.

Desa Muara sendiri berpenduduk 12.654 jiwa yang terbagi dalam 4.100 KK. Dari 27 RT yang ada di desa ini, empat RT yang berada di wilayah Karang Malang, Karang Kencana, dan Karang Anyar mengalami kesulitan paling parah. Warga di wilayah ini sangat bergantung pada mata air lokal, yang sayangnya telah terkontaminasi oleh intrusi air laut.–(dimas)

Pos terkait