BANTENGATE.ID, LEBAK; Buruknya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lebak terus dikeluhkan warga. Masyarakat di Kecamatan Cibadak dan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengeluhkan pelayanan PDAM Tirta lebak. Keluhan warga lantaran air bersih tidak mengalir selama satu minggu lebih.
“Cai PDAM teu ngalir ti tanggal 24 Mei, ieu kumaha pamarentah tindakana, sampe kiwari cai teu ngalir, pan ema geus kolot, piraku kudu mawa ember di masjid ka imah? (Air PDAM tidak mengalir dari tanggal 24 Mei 2021, Pemerintah Lebak bagaimana tindakannya hingga hari ini air tidak juga mengalir, saya sudah tua, masa harus bawa ember mengambil air dari mesjid ke rumah ?),” ujar Rasmanah (59), warga Desa Kadu Agung Timur kepada Bantengate, Selasa pukul 18.39 WIB (1/6/2021).
Hingga hari ini, Selasa (01/06/2021) bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, air pun tak kunjung mengalir dirumah warga. Salah satu warga, Ridwan, sempat menyatakan bahwa keluhan mengenai buruknya layanan PDAM Tirta Lebak ini sudah sering terjadi.
“Untuk mendapatkan air bersih, warga harus rela mengantri dan memikul air menggunakan ember dari mushola Ar-Rahman yang sudah dilengkapi jetpump,” pungkas Ridwan.
Anggota DPRD Lebak, H. Eko Prihandono, mengatakan bahwa kinerja manajemen PDAM sangat mengecewakan, padahal perusahaan plat merah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak itu sendiri pada tahun 2020 lalu sudah disetujui akan mendapatkan tambahan modal usaha sebesar Rp 10 Milliar yang berasal dari APBD lebak tahun 2021.
“Bulan September 2020 anggaran sudah disetujui Rp. 10 M dari APBD, kurang lebih untuk pembelian pompa. Tapi masih saja kacau menjemennya,” ungkapnya.
Terlebih, katanya keputusan dari Direktur Utama pada PDAM Tirta Multatuli, Oya Masri, yang kini mengundurkan diri itu merupakan keputusan yang tidak tepat diambil ditengah kondisi manajemen yang ambruladul ini.
Untuk itu, dia meminta agar Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya untuk segera mengambil keputusan dan mengevaluasi kenerja dari manajemen PDAM Tirta Multatuli itu. –(wonk/dimas)
