PPBNI Satria Banten Kabupaten Tangerang, Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir di Kota Serang

KOTA SERANG, BANTENGATE.ID—Kendati suasana malam hari tak menyurutkan Organisasi Masyarakat (Ormas) Patriot Pemersatu Banten Nasional Indonesia (PPBNI) Satria Banten Kabupaten Tangerang, untuk menyalurkan bantuan paket sembako kepada korban banjir bandang di wilayah Kota Serang.

Bacaan Lainnya

Ketua DPC PPBNI Kabupaten Tangerang, Ari As’ ari Marnan, bersama pengurus dan anggota bergerak menyalurkan bantuan dimulai sekitar pukul 21.35 WIB, Jumat malam (4/3/2022), mendatangai sejumlah warga di titik bencana dan menyerahkan paket sembako.

“Alhamdulillah keluarga besar PPBNI/Satria Banten Kabupaten Tangerang, selesai menyerahkan bantuan untuk warga. Masyarakat pada malam hari itu, masih ada yang membersihkan lumpur di rumahnya masing-masing. PPBNI juga menyampaikan terimakasih kepada Pengurus dan anggota DPD/DPC KWRI Kab/Kota Serang yang telah mendampingi dan mengguiden dalam penyaluran bantuan,”Kata Ketua DPC PPBNI, Ari As’ari Marnan.

Menurut Ari, bantuan dari PPBNI diserahkan kepada warga di Kota Serang  diantaranya; di Calung Lebak RT 04/01 Jalan Maulana Hasanudin, Pasar lama dan 6 titik lainya sebanyak 200 dus paket sembako lengkap.  Diharapkan bantuan tersebut dapat membantu keseharian warga  yang terdampak bencana banjir bandang.

Sebagaimana diberitakan,  wilayah Kota Serang, Banten, pada hari Selasa (1/3/2022) diterjang banjir yang menyebabkan sekitar 47 titik di sejumlah pemukiman di genang banjir bandang akibat meluapnya kali Cibanten.

Banjir juga menggenang pelataran masjid agung Banten dan sekitar makam Kangjeng Sultan Banten, Maulana Hasanuddin.  Banjir ini merupakan kali pertama terjadi, sepanjang sejarah. Banjir akibat bantaran sungai Cibanten yang tidak mampu menampung debit air.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC) Kementerian PUPR, I Ketut Jayada, saat mendampingi kunjungan Wagub dan walikota Serang ke Bendung Sindangheula mengatakan, daya tampung Bendungan Sindangheula sebanyak 9 juta kubik.  Pada saat hujan sebelum banjir, debit yang diterima itu sekitar 11 juta. Jadi ada kelebihan (debit air) yang harus mengalir ke laut sebanyak 2juta kubik.

Jayada juga memastikan, tidak ada unsur kesengajaan untuk membuang air ke aliran Sungai Cibanten, sehingga menyebabkan banjir besar. “Ini terjadi secara alamiah, bukan sengaja. Karena desain (bendungan) seperti itu (air yang meluber) mengalir melalui sungai,” jelasnya.—(em)

Pos terkait