SERANG, BANTENGATE.ID–Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, membuka Pelatihan Dasar Manajemen Bencana Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banten, di Hotel Ratu, Kota Serang, Rabu (16/3/2022).
Hadir pada acara tersebut unsur pimpinan Baznas RI, Zainul Bahar dan Ketua Baznas Provinsi Banten Syibli Sarjaya.
Dalam sambutannya, Andika Hazrumy, mengatakan, Pemprov Banten mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Baznas Banten yang terus berinovasi. Tidak cukup hanya sebagai amil zakat, tapi juga peduli secara konkrit tanggap bencana dengan membentuk relawan Baznas tanggap bencana.
Menurut Andika, bahwa daerah Banten termasuk daerah dengan potensi bencana yang relatif tinggi, maka yang harus diperkuat adalah mitigasinya.
“Pemerintah Provinsi Banten bersama Pemkab/Pemkot di wilayah Banten, sudah melakukan upaya Mitigasi dalam rangka memperkecil resiko dari dampak bencana. Upaya mitigasi yang sudah dilakukan dimaksud, diantaranya; pembuatan jalur evakuasi beserta shelter keselamatannya di daerah-daerah rawan bencana tsunami, hingga sosialisasi rawan dan tanggap bencana yang gencar diberikan kepada masyarakat di kawasan rawan bencana,”jelas Andika.
Meski begitu, mengingat potensi bencana yang juga relatif besar, maka peran relawan dan organisasi penanggulangan bencana dari elemen masyarakat juga sangat diperlukan.
“Kami (Pemprov Banten, red) itu hampir setidaknya satu bulan sekali menerima laporan dari BMKG (badan meteorologi, klimatologi dan geofisika) gempa, khususnya di wilayah pesisir laut kita di Selatan dan Barat. Meskipun skalanya kecil-kecil, tapi tetap itu membutuhkan kewaspadaan,” kata Andika.
Baru-baru ini, lanjut Andika, di Provinsi Banten juga baru saja mengalami bencana hidrometeorologi berupa banjir di Kota Serang yang diakibatkan oleh curah hujan yang tingggi di daerah hulu Sungai Cibanten yakni di kawasan Ciomas, Kabupaten Serang.
Bendung Sindangheula yang berperan menampung air di hulu Sungai Cibanten mengalami kelebihan kapasitas sebanyak 2 juta kubik akibat curah hujan yang tinggi. Sementara kapasitas maksimal 9 juta kubik.
“Nah, kelebihan air ini lah yang mengalir secara alami ke Sungai Cibanten. Sayangnya, Sungai Cibanten mengalami penyempitan sehingga tidak mampu mengalirkan secara baik kelebihan air tersebut ke hilir,” jelasnya.
Lebih jauh, Andika menekankan agar relawan Baznas terus meningkatkan jiwa kerelawanan yang senantiasa memiliki semangat dan dedikasi penuh dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.
Ketua Baznas Banten, Syibli Sarjaya, mengatakan BTB adalah program Baznas dalam menyikapi perkembangan dunia sosial dan kemanusiaan akhir-akhir ini. Menurut dia, Baznas kemudian merasa perlu untuk membentuk relawan bencana yang dapat diturunkan ke wilayah-wilayah yang tertimpa bencana sehingga bisa menyalurkan langsung dana zakat dan sedekah yang dikumpulkan Baznas.--(rel/dimas)