LEBAK, BANTEN GATE.ID – Harga komoditas pertanian di pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengalami kenaikan sejak pekan pertama bulan November 2023.
Kenaikan harga ini diperkirakan terjadi akibat hasil panen pertanian yang kurang maksimal, sehingga pasokan atau suplay komoditas pertanian ke pasar Rangkas Bitung berkurang
Informasi yang dihimpun Bantengate.id pada pekan pertama bulan November, kenaikan harga komoditas pertanian terjadi pada Beras, Bawang Merah dan Cabe Keriting.
Untuk harga beras mengalami kenaikan 1,13% dikisaran Rp. 150,- Bawang Merah 10,5% kisaran Rp. 2.300,- dan cabe keriting 23% kisaran Rp.13.800,- sedangkan Jagung, kedelai, gula pasir dan minyak goreng tidak mengalami kenaikan harga.
Salah seorang warga Kabupaten Lebak yang berprofesi sebagai penjual Rujak, Yadi saat ditemui bantengate.id pada Jum’at (10/11/2023) menuturkan, jika dirinya mengeluh atas kenaikan harga cabe yang melonjaak secara signifikan beberapa bulan ini lantaran hal tersebut berpengaruh buruk terhadap usahanya. Dirinya berharap agar pemerintah dapat segera mengatasinya.
“Haduh repot pak, kenaikan harga cabai di pasar rangkas meroket, hampir mirip harga daging kerbau mahalnya,” tuturnya.
“Yah semoga aja nanti kembali normal lagi harganya, kalo gini terus pusing juga ke dagangan saya” harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Rahmat melalui via selulernya kepada bantengate.id mengatakan, kenaikan harga komoditas pertanian tersebut akibat dipengaruhi oleh faktor cuaca buruk dan adanya Fenomena El Nino yang terjadi, sehingga berakibat jumlah pasokan berkurang dan permintaan pasar meningkat.
“Terjadinya kenaikan Harga ini bisa disebabkan oleh cuaca buruk dan apalagi kemarin ada Fenomena El Nino. Akhirnya jumlah pasokan komidatas Pertanian berkurang dan permintaan pasar meningkat” ujarnya.
Kata ia, pihaknya terus berkoordinasi dengan tim pengendalian inflasi daerah serta terus melakukan penyuluhan serta pendampingan ke petani untuk terus meningkatkan produksi pertanian agar harga komoditas pertanian kembali stabil dan normal.
“Pesan untuk masyarakat, manfaatkan pekarangan masing masing, misalnya untuk tanam cabe dan sayuran. Tetap semangat, pihak kita pun akan selalu konsisten menggelar Pasar Tani dan mensosialisasikan Asuransi usaha tani padi (AUTP) untuk melindungi petani dari potensi gagal panen akibat kekeringan, kebanjiran atau puso akibat serangan hama,” pungkasnya. ***(wan)