LEBAK, Bantengate.id–Ratusan rumah warga di Kampung Cikeuyeup, Sirna Asih dan Lebak Manggu, Desa Gununganten, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, terendam banjir, akibat meluapnya Kali Cikeuyeup, Selasa (3/01/2023).
Kades Gununganten, Suparman, yang berada di lokasi bencana, mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terbesar sejak adanya sebutan nama Desa Gununganten. Air dari Kali Cikeuyeup mulai nampak naik ke perkampungan, sejak malam hingga dini hari tadi. Tokoh masyarakat bersama para Ketua RT dan warga, segera mengantisipasi kewaspadaan terhadap kemungkinan yang terjadi. Selain itu, membantu mengevakuasi barang-barang berharga seperti dokumen penting. Warga dari sejak semalam terus bersiaga.
“Tidak ada korban jiwa manusia, dalam bencana banjir tersebut. Sementara kerugian harta benda belum diketahui persis jumlahnya, karena aparat desa masih melakukan pendataan. Fokus utama yang dilakukan Pemerintah Desa adalah keselamatan warga dan tidak tercukupinya bahan makanan,”kata Kades Suparman.
Menurut Suparman, banjir akibat meluapnya Kali Cikeueyup, cukup besar. Air sudah setinggi sekitar 50 centimeter di atas jembatan permanen Jalan Raya Cikeuyeup – Cimarga. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Begitu pun air, hanya tinggal beberapa jengkal lagi di posisi bentangan jembatan gantung Sirna Asih.
“Abdi nuju milari kanggo bekel makan masyarakat terdampak (saya lagi mencari bekal untuk makan masyarakat korban terdampak),”kata Kades Suparman.
Sekda Lebak, Budi Santoso, menghimbau kepada warga di Kabupaten Lebak terutama yang berada di bantaran kali dan bukit untuk tetap waspada. Sesuai dengan prakiraan BMKG, bahwa akan terjadi turun hujan deras di akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023 di wilayah Provinsi Banten
“Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan lakukan evakuasi bersama-sama dengan para relawan, aparat desa dan kecamatan. Fokus utama penyelamatan jiwa dan dokumen-dokumen penting. Kita semua berharap air segera surut dan tidak ada kerugian berarti bagi masyatakat terdampak,”kata Budi Santoso.
Sekda Lebak, Budi, menegaskan, sesuai dengan perintah Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, Tim Reaksi Cepat BPBD dan Dinas PUPR Kabupaten Lebak saat ini sedang melakukan monitoring dibeberapa titik lokasi bencana banjir dan longsor, melakukan asesment lapangan utk menentukan tindakan penanganan kedaruratan.–(ridwan/dimas/ajat)